Sukses

Selain Pagelaran Seni, Ada Lomba Cukur Bulu Domba di Festival Dieng

Bulunya yang tebal membuat penyelenggara akan mengadakan berbagai macam lomba, seperti cukur bulu wol, mewarnai gambar anak, hingga gerakan minum susu.

Liputan6.com, Jakarta Tak cuma memperkenalkan seni dan budaya Banjarnegara, domba batur juga akan dipamerkan di Dieng Culture Festival 2019. Domba batur merupakan hewan yang unik. Bulunya yang tebal membuat penyelenggara akan mengadakan berbagai macam lomba, seperti cukur bulu wol, mewarnai gambar anak, hingga gerakan minum susu.

“Dieng Culture Festival sangat kaya. Selain warna seni dan budaya, ada potensi ternak yang bagus dari Domba Batur. Event ini pun menjadi panggung promosi yang ideal. Sebab, pergerakan wisatawannya sangat bagus di sana. Setelah event, popularitas Domba Batur akan naik terus,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, Sabtu (3/8).

Hingga 2018, jumlah Domba Batur di Banjarnegara sekitar 8.835 ekor. Jumlah tersebut dikembangkan 1.403 peternak. Mereka tersebar di Batur, Pejawaran, Wanayasa, Pagentan, dan Kalibening. Adapun jumlah ternak domba di Banjarnegara secara keseluruhan sekitar 52.358 ekor.

Rizki menilai, Domba Batur sangat potensial dikembangkan. “Dengan promosi memadai, nilai bisnis Domba Batur sebagai komoditinya akan naik. Hal ini bagus secara ekonomi bagi para peternaknya. Manfaat Domba Batur sangat banyak. Daging dan Bulu Wolnya sama-sama bisa dimanfaatkan,” lanjut Rizki.

Daging Domba Batur bisa diolah menjadi banyak varian kuliner. Untuk Bulu Wol dimanfaatkan menjadi beberapa produk kreatif. Konsepnya melalui lukisan, souvenir, bahkan perlengkapan tidur seperti bantal atau guling. Lukisan dari Bulu Wol dibanderol Rp30 Ribu hingga Rp300 Ribu.

Untuk souvenir dibentuk boneka dan gantungan kunci dengan harga Rp10 Ribu hingga Rp50 Ribu. Salah satu penghasil kerajinan Bulu Wol adalah Kelompok Tani Maju Bersama. Alamatnya di Batur, RT9/RW3, Banjarnegara. Produk kreatif mereka tersebar di wilayah Banjarnegara hingga Pekalongan. Distribusinya ke Pekalongan pun relatif rutin.

Ketua Tim Pelaksana CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan, Domba Batur menambah unik Dieng Culture Festival 2019.

“Dieng Culture Festival semakin unik dengan kehadiran Domba Batur tersebut. Kehadirannya memang menyita perhatian, apalagi jumlahnya banyak dan dikumpulkan di satu lokasi khusus. Dari promosi di Dieng Culture Festival, diharapkan nilai ekonomi Domba Batur semakin kompetitif,” kata Esthy.

Harga normal Domba Batur sekitar Rp3,5 Juta. Namun, ada juga yang memiliki harga hingga Rp23 Juta. Tingginya harga tidak lepas dari berat Domba Batur yang mencapai 150 Kg.

“Selalu ada keuntungan ekonomi bagi masyarakat. Diikutkan dalam lomba, Domba Batur yang ditampilkan memenuhi berbagai persyaratan khusus,” kata Esthy. Domba Batur memiliki karakteristik unik. Bulunya putih tebal. Warna keseluruhan putih. Garis muka Domba Batur berbentuk Cembung. Lebih unik lagi, domba jantan dan betinanya sama-sama memiliki tanduk.

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono memaparkan, Domba Batur salah satu kekayaan yang harus dilindungi.

"Domba Batur menjadi daya tarik lain pariwisata Banjarnegara. Karakternya sangat unik dengan aneka manfaat. Domba Batur ini merupakan salah satu kekayaan di sini. Kualitasnya bagus, apalagi wilayan ini menjadi pusat pembibitan Domba Batur,” papar Budhi.

Dieng Culture Festival 2019 mendapatkan apresiasi. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan, festival sangat efektif sebagai media promosi.

“Festival bagus untuk promosi, bahkan potensi transaksi terbuka. Dieng Culture Festival luar biasa karena bisa menampung semua kekayaan dan potensi yang dimiliki Banjarnegara,” tutupnya.