Liputan6.com, Jakarta Janjian jam dua, datang jam tiga. Ketemuan hangout bareng teman jam lima sore, baru datang dua jam kemudian. Nah hal-hal tersebut biasanya melekat pada orang yang sudah datang terlambat alias ngaret.
Tapi sebenarnya, kamu tahu enggak sih asal muasal kata ngaret? Jadi ngaret berasal dari kata dasar kater. Kata itu sering digunakan oleh kaum muda untuk menggambarkan waktu yang molor.
Nah dari kata itulah, istilah ngaret kemudian dipakai untuk menggambarkan seseorang yang tidak tepat waktu. Bahkan di Indonesia ngaret dinilai adalah kebiasaan yang lumrah.
Advertisement
Meski banyak ditemui orang yang suka terlambat soal waktu, tapi enggak semua orang suka ngaret kok. Ada orang yang terbiasa mengelola waktu dengan baik.
Ya, orang itu lebih menghargai waktu. Nah kalau kamu ada masalah dengan waktu, jangan bingung. Ada solusi buat para pejuang #AntiNgaret. Pejuang #AntiNgaret itu selalu berusaha semaksimal mungkin agar bisa mencapai tujuan dengan on time.
Caranya dengan mengandalkan GrabBike sebagai armada pendukung para pejuang #AntiNgaret, untuk mengejar berbagai hal yang berarti.
Dengan ketepatan waktu penjemputan, jumlah armada yang memadai, serta informasi mengenai estimasi waktu kedatangan mitra pengemudi saat memesan, pengguna dapat tiba di tujuan dengan lebih cepat.
Â
(*)