Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata Arief Yahya dijadwalkan akan mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Pulisan Likupang, Sulawesi Utara.
“Dalam pengembangan destinasi, yang harus mendapat perhatian adalah 3A, yaitu aksesibilitas, atraksi, dan amenitas. Untuk atraksi, saya tidak meragukan. Karena, KEK Tanjung Pulisan sangat indah. Dan terbentuk secara alami. Sekarang yang menjadi pertanyaan, bagaimana wisatawan bisa mengakses destinasi itu,” papar Menpar, Senin (5/8).
Dijelaskannya, semakin mudah destinasi dijangkau, semakin banyak wisatawan yang datang. Dan akan semakin cepat KEK berkembang.
Advertisement
“Saya tahu akses ke KEK Tanjung Pulisan Likupang sudah dibangun. Hanya saja, kita belum tahu sejauh mana perkembangannya. Kita dari pemerintah pusat serius mengawal pembangunan tersebut,” ujar mantan Dirut PT Telkom itu.
Pembangunan akses yang akan ditinjau adalah pembangunan Bypass Bandara - Tanjung Pulisan Segmen I. Atau menghubungi Samratulangi – Talawaan. Sedangkan di KEK Pariwisata Tanjung Pulisan Likupang, Menpar akan melakukan simbolis Penanaman Pohon untuk Zona Penghijauan.
Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, pemerintah sangat serius membangun KEK Tanjung Pulisan Likupang. Hal itu dibuktikan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Presiden juga mendukung penguatan akses ini. Apalagi akses adalah pendukung pariwisata, juga membuka investasi agar masuk ke Sulut. Rencananya, pemerintah akan memperluas Terminal Bandara Sam Ratulangi Manado. Dari kapasitas 2 juta penumpang menjadi 6 juta penumpang. Dan ini bukti keseriusan,” katanya.
Untuk mempercepat pembangunan di KEK Tanjung Pulisan Likupang, Rizki Handayani menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah pusat maupun daerah.
“Baik pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, hingga pemerintah pusat. Semua harus padu menjadi satu agar investor bisa datang. Dan pembangunan KEK menjadi cepat. Pemerintah daerah juga bisa memperkuat atraksi. Bisa menonjolkan kekayaan budaya yang ada di Sulut. Salah satunya dengan menggelar berbagai event,” ujar Rizki.
Wanita berhjiab itu menambahkan, hal yang tidak kalah penting adalah peran masyarakat. Karena, masyarakat menjadi penunjang pariwisata. Masyarakat bisa memberikan keramahan buat wisatawan. Juga bisa dilibatkan dalam bersih, senyum, dan melayani.