Liputan6.com, Jakarta - Wattana Panich adalah salah satu restoran paling populer di lingkungan Ekkamai di Bangkok, Thailand. Ratusan pengunjung yang lapar datang untuk menikmati pilihan sup lezat dan semur setiap hari.
Tapi, rahasia hidangan lezat yang disajikan di restoran Thailand ini bisa membuat banyak orang Barat tak senang.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari odditycentral.com, Rabu (7/8/2019), salah satu hidangan yang paling populer di Wattana Panich adalah sup mi yang kaya daging sapi, dibuat dengan daging sapi rebus dan mentah, babat, bakso, jeroan, dan rempah-rempah.
Tapi bahan yang paling penting adalah kaldu. Percaya atau tidak, kaldu tersebut telah mendidih selama 45 tahun. Kedengarannya aneh, tapi itu benar.
Alih-alih membuang kaldu sisa setiap malam, pemilik Wattana Panich dengan hati-hati menyaringnya dan menyimpannya untuk digunakan sebagai bahan untuk menyajikan sup hari berikutnya. Mereka telah melakukannya setiap hari selama lebih dari empat dekade dan menganggapnya sebagai rahasia utama untuk hidangan lezat mereka.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rebusan Abadi
Wattana Panich mengandalkan metode memasak lama yang dikenal sebagai "rebusan abadi" atau "rebusan pemburu" yang pada dasarnya membiarkan rebusan dididihkan terus-menerus sambil menambahkan bahan-bahan baru ke dalamnya.
Ini memastikan bahwa kaldu menyerap sebanyak mungkin rasa dari bahan-bahannya, membuat hidangan yang digunakannya benar-benar lezat. Prinsipnya sederhana, semakin lama kaldu mendidih, semakin baik.
Menurut BK Magazine, para koki di Wattana Panich mendinginkan kaldu sisa setiap malam dan menyimpannya di lemari es untuk mencegah pembusukan. Ini digunakan sebagai dasar untuk rebusan hari berikutnya.
Para juru masak menambahkan sekitar 25 kg daging sapi ke rebusan setiap hari, rasa yang meresap ke dalam kaldu yang sudah berumur puluhan tahun, terus-menerus menambahkan rasanya.
Nattapong Kaweenuntawong adalah generasi ke-3 dari keluarganya yang menjalankan Wattana Panich, dan berharap bahwa ketiga anaknya akan menjadi generasi ke-4. Apa pun yang terjadi, satu hal yang pasti, mereka akan menggunakan kaldu yang sama di restoran yang dibuka sejak 45 tahun lalu.
Advertisement