Sukses

G-Shock Luncurkan Jam Tangan Sporty Terinspirasi dari Sarung Tangan Tinju

Meski terinspirasi dari sarung tinju, jam tangan itu justru dilengkapi fitur yang mendukung kebutuhan para pelari.

Liputan6.com, Jakarta - Inspirasi bisa datang dari mana saja, begitu pula dengan desain jam tangan. Baru-baru ini, brand jam tangan asal Jepang, G-Shock, meluncurkan model terbaru yang berkolaborasi dengan merek perlengkapan tinju ternama, Everlast.

Berwarna merah terang, GBA-800EL yang menggunakan seri G-SQUAD GBA-800 sebagai model dasar kini tersedia di seluruh toko resmi Casio di Indonesia dengan harga sekitar Rp2,8 juta.

Hirokazu Satoh, Chief of Casio Singapore Pte., Ltd., Jakarta Representative Office mengatakan, jam tangan tersebut hanya tersedia 150 unit di seluruh Indonesia.

"Kami yakin, kolaborasi dua merek world class yang berwarna merah khas sarung tinju ini akan merebut hati penggemar G-SHOCK di seluruh dunia, termasuk diIndonesia," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Sama seperti seri G-SQUAD lainnya, jam tangan ini dilengkapi dengan sensor akleserasi tiga aksis untuk menghitung langkah dan kecepatan langkah ataupun lari.

Melalui koneksi Bluetooth, jam ini secara otomatis mengirimkan data keaplikasi khusus G-Shock Connected empat kali sehari. Selain fungsi otomatis ini, pemakai tetap dapat mengirimkan data secara manual.

 

 

2 dari 2 halaman

Sarung Tinju Legendaris

Warna merah menyala yang mendominasi jam tangan itu berasa dari warna khas sarung tinju. Ada pula logo brand pada dial, tali dan cangkang belakang jam.

Ketika tombol LED backlight jam ditekan, tulisan 'Choice of Champions' yang merupakan moto dari Everlast pun ikut menyala. Casio juga melengkapi kolaborasi ini dengan kemasan dan kotak khusus yang juga dilengkapi logo Everlast.

Merek Everlast yang didirikan di Manhattan, Amerika Serikat sejak 1990, digunakan oleh petinju kelas dunia legendaris seperti Jack Dempsey dan Sugar Ray Robinson hingga petinju masa kini seperti Dustin Poirier dan Deontray Wilder.