Sukses

Penampilan Porimori dan Bambu Tada Pukau Pengunjung Festival Morotai 2019

Puncak acara Festival Morotai 2019 digelar di Lapangan Sail Morotai, Rabu (7/8)

Liputan6.com, Jakarta Puncak acara Festival Morotai 2019 digelar di Lapangan Sail Morotai, Rabu (7/8), sajiannya pun sangat memukau. Keberhasilan ini tak lepas dari sentuhan koreografer kelas dunia Eko Supriyanto atau lebih dikenal Eko Pece.

Kolaborasi musik Bambu Tada dan tari kolosal Porimori Morotai karya Eko Pece tampil spektakuler. Bikin bangga. Bikin terharu. Penampilan ini seolah menunjukkan bahwa Morotai adalah bagian terindah dari lndonesia

Sebanyak 2124 peserta memainkan musik Bambu Tada. Membawakan 5 lagu sekaligus, ada Tahun 42, Sengsara Ibu, Indonesia Pusaka, Tanah Airku, dan Morotai Negeri Ku.

Uniknya, Musik Bambu Tada tidak tampil sendiri. Ada instrumen musik lain dikolaborsikan dengan musik Bambu Tada. Ada gitar, gamelan Jawa, dan kaste alat musik tradisional khas Morotai.

Raut muka penuh haru pun diperlihatkan Bupati Morotai Benny Laos. Dia mengaku bangga menjadi bagian Morotai.

"Festival Morotai menjadikan Morotai lebih dikenal dunia. Morotai akan terus berkembang dengan adanya penataan kawasan, pembangunan, infrastruktur, serta peningkatan SDM. Saya yakin event ini akan mempercepat perkembangan sektor Pariwisata Morotai," tuturnya.

Ada kebanggaan yang diucapkan. Optimisme yang ditebarkan. Maklum, acara ini baru pertama kali masuk dalam CoE Kementerian Pariwisata.

Serunya, ada aktraksi kolosal Tari Porimori Morotai tampil memukau. Sebanyak 550 penari perform memeriahkan acara ini. Kostumnya jangan ditanya, penuh warna sangat eyecathing sesuai dengan suasana pinggir pantai.

Apalagi konsep tarian Porimori sangat luar biasa. Menggabungkan lima tarian tradisional Morotai. Seperti, Tari Cakalele, Soya-soya, Lalayon, Dana-dana dan Tari Musik Tada. Menjadi satu kesatuan pertunjukan yang menarik.

Tak hanya kolaborasi tarian daerah Morotai saja. Ada juga tarian dari daerah lain tampil di Festival Morotai 2019. Ada tarian Jawa, tarian Papua, tarian Bugis, dan tarian Melayu. Tari- tarian ini menggambarkan beberapa suku yang ada di Morotai.

Ketua Tim Pelaksana CoE Esthy Reko Astuty mengatakan Festival Morotai 2019 Land of Stories adalah pendatang baru di CoE Kementerian Pariwisata.

"Ajang ini sangat sukses digelar. Meski tahun ini adalah tahun pertama masuk dalam CoE Kemenpar. Tetapi mampu menyedot pengunjung untuk datang dan saksikan Festival Morotai 2019," tuturnya.

Sedangkan Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, Festival Morotai 2019 memperkuat Morotai menjadi destinasi wisata yang lengkap.

“Morotai memiliki segalanya. Mulai dari wisata sejarah, kuliner dan Bahari ada di Morotai," tuturnya.

Festival Morotai 2019 menginspirasi masyarakat lewat sejarah, tari dan musik. Beragam budaya dari seluruh Indonesia ada di sini. Rasa persatuan dan kesatuan dan nasionalisme di Morotai sangat kental, bahkan mendarah daging.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mengapresiasi dengan terselenggaranya puncak acara Festival Morotai 2019.

"Selamat untuk Morotai. Aktraksi sudah sangat bagus. Aksesnya untuk tahun ini akan ada direct flight Internasional dan akomodasi terpenuhi di Morotai. Terus maju dan perkembanganlah Morotai menjadi destinasi kelas dunia," tutur Arief Yahya Menteri Pariwisata.

 

(*)

Video Terkini