Liputan6.com, Jakarta - Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia (HUT ke-74 RI) kali ini jadi momen yang sangat tepat untu mengenal kembali lagu 'Indonesia Raya 3 Stanza'. Boleh jadi, tak banyak yang hapal lagu tersebut.
Padahal, lagu 'Indonesia Raya 3 Stanza' merupakan salah satu lambang negara yang menjadi simbol persatuan dan kebanggaan masyarakat Indonesia. Lagu ini selalu dinyanyikan dengan penuh kebanggaan dan semangat.
Lagu 'Indonesia Raya 3 Stanza' yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman, dinyanyikan pertama kali pada 28 Oktober 1928. Lagu kebangsaan ini sudah tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1958. Aturan ini diterbitkan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno pada 26 Juni 1958.
Advertisement
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, Pasal 59 ayat (2) menyebutkan bahwa lagu kebangsaan dapat diperdengarkan dan/atau dinyanyikan dalam rangkaian program pendidikan dan pengajaran.
Baca Juga
Lirik Lagu 'Indonesia Raya 3 Stanza'
I
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku
Semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
(Ulangan)
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia RayaMerdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
II
Indonesia, tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Disanalah aku berdiri
Untuk slama-lamanya
Indonesia, tanah pusaka
P’saka kita semuanya
Marilah kita mendoa
Indonesia bahagia
Suburlah tanahnya
Suburlah jiwanya
Bangsanya, Rakyatnya, Semuanya
Sadarlah hatinya
Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
(Ulangan)
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
III
Indonesia, tanah yang suci
Tanah kita yang sakti
Di sanalah aku berdiri
M’njaga ibu sejati Indonesia, tanah berseri
Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji
Indonesia abadi
S’lamatlah rakyatnya
S’lamatlah putranya
Pulaunya, Lautnya, Semuanya
Majulah negrinya
Majulah pandunya
Untuk Indonesia Raya
(Ulangan)
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penyanyi Lagu Indonesia Pertama
Meski lagu tersebut sangat terkenal, tapi tak banyak orang yang mengenal penyanyi pertama lagu Indonesia Raya pertama. Ia adalah Theodora Athia Salim atau Dolly Salim lahir pada 26 Juli 1913.
Lagu Indonesia Raya pertama diperdengarkan pada Kongres Pemuda II pada 1928 di Jalan Kramat Raya No. 10, Jakarta Pusat. Saat itu WR Supratman harus menggubah lirik asli yang mencantumkan kata "merdeka" menjadi "mulia" karena adanya represi pemerintah kolonial Belanda. Dolly pun kemudian menyanyikan lagu itu dengan kata "mulia", bukan "merdeka".
Dolly sempat menolak menghadiri acara tersebut. Namun, Dolly Salim akhirnya datang dan menjadi wakil Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Natipij adalah wadah kepanduan di bawah Jong Islamiten Bond (JIB). Di JIB, salah satu deklarator Sumpah Pemuda, Haji Agus Salim menjadi penasihat.
Saat itu, Dolly menolak karena belum merasa dalam usia sebagai pemuda. Bujukan teman-temannya itu yang membuat Dolly akhirnya bersedia datang ke Kramat Raya. Kongres Pemuda II dilaksnakan di rumah kos untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong.
Dolly Salim merupakan putri sulung Haji Agus Salim dan Zaitun Nahar Almatsier. Dolly Salim tak pernah mengenyam pendidikan di sekolah formal saat itu, melainkan pendidikan di rumah. Hal itu terjadi karena Haji Agus Salim tak setuju dengan sistem pendidikan kolonial Belanda.
Dolly Salim menikah dengan Soedjono Hardjosoediro pada 1935 dan wafat pada 24 Juli 1990. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai empat orang anak.
Advertisement