Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono memang tak terlihat dalam upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 di Istana Merdeka, Sabtu, 17 Agustus 2019. Namun, kehadirannya diwakili sang anak dan menantu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan.
Seperti para tamu undangan lainnya, Annisa juga datang mengenakan busana daerah. Ia tampil dengan menampilkan budaya Minang.
"Suatu kehormatan bagi saya di acara kenegaraan kemarin dalam rangka hari kemerdekaan Indonesia ke-74 saya dapat memakai Suntiang Mansi-mansi/gadang, Sunting Kote-Kote Jurai 5, dan kalung Pinjaram Sabit milik masyarakat Sumatera Barat," tulis ibu dari Almira Tunggadewi itu dalam akun Instagramnya, Minggu, 18 Agustus 2019.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Annisa, perhiasan perempuan Minang itu bukan miliknya, melainkan pinjaman dari Des Iskandar. Ia memadukannya dengan kebaya brokat warna hijau mint senada dengan selendang berbahan kain tenun songket Minang karya Henni Adli.
Tenun songket tersebut diketahui menggunakan benang emas dan bermotif bacukiak. "Karya beliau luar biasa dan selalu menjadi langganan saya, Bunda, dan Memo dari lama," puji perempuan kelahiran 20 November 1981 itu.
Menurut Gadis Sampul 1997 itu, kebaya yang dikenakannya dirancang oleh desainer Vera Anggraini dengan mengambil model kebaya kurung modern. Ternyata, brokat yang dikenakannya itu adalah pemberian sang ibu mertua, Ani Yudhoyono.
"Bahan brokatnya sangat spesial karena pemberian Memo 2 tahun lalu yang saya tunggu-tunggu untuk dipakai di acara khusus," tulisnya lagi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Reaksi Adik Ipar
Tampilan Annisa mendapat banyak pujian dari para followers-nya, termasuk sang adik ipar, Ruby Aliya Rajasa. Ia ternyata juga memiliki bahan serupa yang belum dipakainya.
"Harus diulang lagi pake bareng sama yg aku pasangannya," tulis Ruby yang ditanggapi Annisa dengan persetujuan.
Ruby dan Ibas memang tak ikut hadir dalam upacara kenegaraan di istana. Menurut putri Hatta Rajasa itu, ia padahal sudah bersiap mengikuti acara penting tersebut dengan mengenakan kebaya Jawa Timuran lengkap dengan sanggulnya.
"Namun sayangnya mendadak kami berhalangan hadir," kata Ruby.
Ia pun mengubah rencana datang ke Istana Merdeka dengan mengikuti lomba 17-an di komplek perumahan ayahnya. Ketiga anaknya bahkan sangat antusias mengikuti perlombaan itu.
"Tanpa disadari anak-anakku ternyata sudah bisa partisipasi semua!!" tulisnya.
Advertisement