Liputan6.com, Jakarta - Membangun usaha sendiri menjadi dambaan banyak orang, tidak terkecuali generasi muda. Namun untuk memulainya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum terjun mendalami industri tertentu.
"Memulai usaha tidak selalu harus yang komoditas yang "wah". Saya fokus di food and beverages, kadang makanan-makanan yang ada di lingkungan kita sehari-hari itu punya nilai ekonomi yang tinggi," kata Ali Muharam, founder sekaligus CEO Makaroni Ngehe.
Advertisement
Baca Juga
Di usianya yang belum genap 34 tahun, pria asal Tasikmalaya ini telah memiliki 33 outlet yang tersebar di Jabodetabek. Hingga kini omzet Makaroni Ngehe telah mencapai angka miliaran rupiah per bulannya.
Buah manis kesuksesan menjalani usaha camilan ini tidak didapat Ali secara instan. Ada perjuangan keras, tawa, air mata, hingga rasa pantang menyerah yang tertanam dalam jiwanya.
Salah satu kunci memulai usaha adalah peka dengan 'celah' untuk menjadikannya sebagai bisnis yang akan dijalankan. Maka dari itu baginya penting untuk menajamkan pikiran dan insting melihat value apa yang bisa dikembangkan.
"Selain itu, harus benar-benar mencintai apa yang kita lakukan. Kalau nggak ada cinta, hanya pengen buka usaha, maka akan sulit," tambah pria yang merantau ke Jakarta pada 2005 tersebut.
Kekuatan percaya akan kemampuan diri pun tak luput dari pandangan Ali Muharam. Hal tersebut dapat menjadi tahap selanjutnya ketika telah mengetahui konsep usaha apa yang akan dibuka.
"Jalani saja, itu kembali ke orang masing-masing dan nggak bisa bergantung sama orang lain. Kita harus mengeksekusi karena kita terlalu ketergantungan sama orang, sampai kapanpun ketika kita sampai di titik bisnis ini, kita akan menunggu dari orang lain untuk menuju level kedua," kata Ali.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Soal Memotivasi Diri
Memulai usaha tentunya akan dibarengi dengan momen jatuh-bangun yang tidak mudah. Ali Muharam menyebut seseorang harus benar-benar mengetahui target yang akan dicapai.
"Sejauh mana kita ingin jadi "seseorang" itu yang harus kita ingat. Karena ketika sudah mempunyai proyeksi diri di masa depan dan pengen jadi apa," jelas Ali Muharam.
Ketika seseorang telah benar-benar mengetahui dan menginginkan hal, bagi Ali, seberat apa pun masalah dan rintangan akan dapat dilalui. "Bukan bagaimana kita memotivasi diri tetapi sekuat apa keinginan kita mewujudkan impian tersebut," tambahnya.
Sebelum mencapai kesuksesan, Ali terlebih telah menjalani banyak pekerjaan mulai dari penjaga warung makan, bekerja di kantin karyawan sebuah bank, mencuci piring di sebuah mal, hingga jadi asisten. Baru di Maret 2013, ia memberanikan diri membuka outlet dekat tikungan sebuah kampus swasta.
Ali pun merangkum kisah pergulatan hidup membangun Makaroni Ngehe dalam buku bertajuk Ngehe. Buku setebal 310 halaman ini ia tulis sebagai autobiografi.
"Saya ingin setidaknya orang-orang yang menjalankan usaha mereka bisa ada suntikan semangat dan tahu untuk menjadi sukses perjalanan tidak hanya bekerja keras tapi harus keras kepala di saat seisi dunia berkata 'tidak bisa' kita tetap harus keras kepala ini 'bisa'" ungkap Ali.
Advertisement