Liputan6.com, Jakarta - Mungkin Anda sudah awam mendengar dan menemukan nasi padang di Jakarta dan kota lain. Tapi, pernahkah Anda mendengar makanan khas Sumatera Barat lainnya yang bernama nasi kapau? Nasi kapau dan nasi padang secara kasat mata terlihat mirip karena komponen lauk-pauknya yang serupa.
Jarang diketahui, nasi kapau ternyata berbeda dengan nasi padang. Perbedaan ini dimulai dari beberapa jenis lauk dan proses penyajiannya. Saat ini, Anda dapat menemukan nasi kapau di Festival Budaya Luhak Nan Tigo 2019 yang sedang berlangsung di Lapangan Bola Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca Juga
Festival budaya ini diselenggarakan oleh Komunitas Muda Mudi Minangkabau dengan menghadirkan berbagai penampilan kesenian, talkshow hingga bazar kuliner khas Minangkabau. Sejumlah bintang tamu seperti Elly Kasim, Ernie Djohan, Arzeti Bilbina, Dorce Gamalama, dan lain-lain juga turut meramaikan acara ini.
Advertisement
"Tujuan acara ini adalah memperkenalkan kesenian kebudayaan Minang mulai dari musik, tari, permainan tradisional serta berbagai kuliner yang jarang ditemukan di perantauan ini," kata Bobi Haryanto, Ketua Komunitas Muda Mudi Minangkabau pada Sabtu, 24 Agustus 2019.
Terdapat total 60 tenant makanan yang menyediakan makanan khas Minangkabau dan peranakan. Salah satu yang menarik perhatian adalah nasi kapau yang jarang ditemui di ibu kota.
Makanan ini dinamakan nasi kapau karena nasi ramas tersebut berasal dari daerah Kapau, Bukittinggi. Berbagai jenis sayur dan lauk gulai nangka, dendeng balado, belut goreng, menjadi pelengkap dari nasi ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perbedaan dengan Nasi Padang
Meskipun sama-sama berasal dari tanah Minang dan kebanyakan makanannya menggunakan santan, nasi kapau memiliki beberapa perbedaan dengan nasi padang. Hal ini diutarakan oleh Nia, salah satu penjual nasi kapau pada festival budaya ini.
"Bedanya itu sayurnya dicampur, kayak nangka dicampur dengan kacang panjang dan kol. Kalau nasi padang kan cuma nangka doang," kata Nia kepada Liputan6.com.
Tak hanya itu, penjual nasi kapau yang biasanya beroperasi di Kramat Raya ini mengatakan bahwa lauk lainnya seperti tunjang (urat kaki kerbau), bebek cabai hijau dan dendeng baladonya juga menjadi khas dari nasi kapau ini.
"Dendeng orang Padang kan biasa kering gitu ya. Kalo kita dendeng batoko, yang lebih basah," tambahnya lagi.
Selain dari sisi makanan, sisi penyajian antara keduanya juga berbeda. Berbeda dengan rumah makan nasi padang yang menggunakan etalase untuk menaruh lauknya sehingga lebih tinggi dari penjual, rumah makan nasi kapau meletakkan sayurnya di meja sehingga sejajar dengan penjualnya. Saat sedang mengambil makanan, penjual biasa mengelilingi olahan makanan yang ada baru kemudian disajikan kepada pembeli.
Selain nasi kapau, terdapat makanan khas Minang lainnya seperti sate padang, lamang tapai dan bubur kampiun. Harga yang ditawarkan juga beragam, dimulai dari Rp25 ribu. Festival ini akan berlangsung pada 24-25 Agustus 2019, mulai pukul 10.00-22.00 WIB.
(Novi Thedora)
Advertisement