Sukses

Kilas Balik Hari Putri Elizabeth Diangkat Jadi Ratu Inggris

Elizabeth diangkat jadi ratu Kerajaan Inggris pada usia 25 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Kisah perjalanan hidup Ratu Elizabeth II dan keluarga baru saja ditayangkan lewat film dokumenter terbaru di Channel 4 bertajuk "The Queen's Lost Family". Di sana, deretan foto pribadi, surat, dan diary keluarga Kerajaan Inggris antara tahun 1920 sampai akhir Perang Dunia II diungkap.

Pada episode tiga yang tayang Minggu, 25 Agustus 2019, cerita perjalanan hidup ini fokus pada George yang diangkat jadi raja di tengah lautan masalah. Selama memerintah, ia dikenal sebagai pemimpin Inggris yang memberi kemenangan atas Jerman pada Perang Dunia II.

Peristiwa meninggalnya Raja George pada Februari 1952, membuat anak perempuan tertuanya, Putri Elizabeth, diangkat jadi ratu. Kala itu, Elizabeth yang baru berusia 25 tahun tengah berada di Kenya bersama suaminya, Pangeran Philip.

Kala itu, usia pernikahan mereka menginjak lima tahun dan tengah berlibur terbebas dari tugas kenegaraan. Setelahnya, mereka dijadwalkan untuk mengunjungi Australia dan Selandia Baru, menggantikan Raja George yang terlalu sakit untuk bepergian.

Ayah Elizabeth saat itu tengah melawan kanker yang menggerogoti tubuh. Ia sempat melambaikan tangan pada anak dan mantunya di London Airport pada 31 Januari yang merupakan waktu mereka bertemu untuk terakhir kali.

"Kali pertama di sejarah dunia, perempuan muda memanjat pohon sebagai putri di satu hari dan setelah mendeskripsikan pengalaman menariknya, ia turun dari pohon sebagai seorang ratu," tulis pemburu asal Inggris, Jim Corbett, yang kala itu menginap di hotel sama dengan Ratu Elizabeth II..

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Penyampaian Kabar Duka

Raja George meninggal dengan tenang dalam tidurnya di usia 56 tahun, tapi lokasi terpencil Elizabeth berada kala itu membuat kabar duka tak dengan mudah disampaikan. Kabar ini pertama kali dipegang penasihat senior kerajaan yang menyampaikannya pada sekretaris pribadi Putri Elizabeth, Maryin Charteris.

Ia pun menelepon asisten Pangeran Philip, Michael Parker, yang menyampaikan kabar duka ini pada Pangeran Philip. Beliau lah yang akhirnya secara langsung berbicara pada Elizabeth. "Ia (Pangeran Philip) terlihat seperti saya baru saja menjatuhkan separuh Bumi di pundaknya," tutur Michael.

"Pangeran Philip kemudian mengajak Rau Elizabeth II berjalan di taman sementara ia terus berbicara. Sang ratu kemudian duduk, seperti tengah menerima takdirnya. Saya sempat bertanya nama apa yang ingin dipakainya dan menjawab, 'Nama saya sendiri tentunya'," jelas Michael.

Pulang ke London untuk dinobatkan sebagai ratu Inggris, Elizabeth meminta agar foto dirinya tak diambil hari itu. Sesampainya di London, Ratu Elizbeth II langsung memanggil pihak-pihak penting untuk membicarakan kelangsungan pemerintahan Inggris.

"Hati saya terlalu dipenuhi banyak hal hari ini, tapi saya ingin mengatakan, saya akan bekerja sebagaimana ayah saya bekerja selama masa pemerintahannya untuk memastikan kebahagiaan dan kesejahteraan rakayat," tuturnya kala itu.