Badung - Belum lama Bali dihebohkan ulah turis asing yang mabuk hingga menendang pengendara sepeda motor, kasus yang tak kalah mengundang perhatian kembali terjadi. Pelakunya seorang warga Australia bernama Rick O'Miara (26).
Dikutip dari JawaPos, Jumat (30/8/2019), ulahnya bermula saat ia berbaring di depan pertokoan Jalan Bypass Ngurah Rai, Kuta, Bali, sambil buang air kecil tanpa malu. Aksi tidak etisnya itu terekam dan menjadi viral di media sosial pada Selasa, 27 Agustus 2019.
Namun, ia saat itu masih belum berurusan dengan aparat. Hanya saja, warganet keburu geram dengan ulah bule Australia tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa hari setelah kejadian tersebut, Rick kembali bertindak tak patut. Ia kedapatan kabur usai makan di sebuah warung makan di sekitar Kuta pada Kamis, 29 Agustus 2019, pukul 10.00 WITA. Turis asing itu kemudian diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung.
Dari keterangan Kasatpol PP Badung, I Gusti Agung Kerta Suryanegara, identitas Rick pun terungkap.
"Ternyata bule yang ngencingi toko kemarin niki (ini). Ini dia orangnya yang diinfokan," ucapnya seperti dikutip Bali Express (Jawa Pos Group).
Dilansir Antara, warga Australia itu sebelumnya ditangkap oleh petugas Jayabaya (petugas keamanan di desa) karena tidak membayar makan dan langsung pergi.
"Terus diteriakin sama pedagangnya, dan ada Jagabaya di sana, lalu diteriakin sampai si bule ini ditangkap," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bermasalah dengan Pihak Hotel
Agung menyatakan kasus Rick kini ditangani pihak Imigrasi. Lelaki Australia itu sempat diam selama dua jam saat ditanyai soal identitas dan paspornya.
Petugas akhirnya bisa mendapatkan paspor yang dicari di sekitar tempatnya menginap yang berada di dekat Kampung Kepiting.
"Kemungkinan, paspornya ini ditahan pihak hotel tempat dia menginap, karena dia nggak bisa bayar hotel dan juga makannya. Sekarang oleh pihak Imigrasi akan melakukan koordinasi dengan Kedutaan Australia," ujar dia.
Dalam minggu ini, pihaknya mengaku telah menangani warga asing bermasalah di Bali, tiga hari berturut-turut, mulai dari menjadi pengemis hingga pura-pura mabuk.
"Kemarin orang stres, dua hari lalu, karena stres juga, bayangin aja dalam seminggu ada tiga kali kasus kayak gini. Saya rasa, bule datang ke sini cuma bermodal tiket pulang pergi aja, karena di sini juga nggak jelas," katanya.
Ia berharap agar ke depannya penerimaan warga asing ke Bali lebih selektif lagi. Ia meminta agar tidak hanya mengejar kuantitas tetapi kualitas juga perlu diperhitungkan.
Advertisement