Liputan6.com, Jakarta - Pembiasaan perundungan membuat perilaku ini terus mengakar. Padahal, dampak buruk dari perbutan tak terpuji tersebut sudah sering kali menyeruak. Volunteer Komunitas Sudah Dong, Fabelyn Baby Walean, menjelaskan, setidaknya ada empat jenis perundungan.
"Verbal, fisikal, relational, dan cyber," katanya usai screening film Violet Violance yang diadakan Komunitas Sudah Dong di DreamHUB Coworking Space, SCBD, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019.
Advertisement
Baca Juga
Ketika ditanya mana yang paling mendesak dari keempat jenis perundungan di atas, Fabelyn menyebutkan cyber. "Karena semudah itu orang bikin akun, tulis hate speech, delete account," paparnya.
Jangkauan internet acap kali membuat perundungan memiliki pelaku lebih banyak. Pasal, orang tak dikenal pun bisa tahu-tahu ikut menulskan kata-kata tak semestinya.
Karenanya, Komunitas Sudah Dong mengadakan acara pemutaran dan diskusi film yang memperlihatkan bahaya perundungan di jagat maya. "Orangnya memang tak kelihatan, tapi kata-katanya bisa sangat membekas," tutur Syahna Andita selaku creator film tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Beda Perundungan dengan Kritik
Kata-kata yang tertulis di jagat maya membuat tak sediki orang jadi tak bisa membedakan batas mana yang perundungan, mana yang disebut sebagai krtik. "Perundungan pasti lebih ektrem," jawab Fabelyn.
Ia menambahkan, konstruktif bahasa sangat penting di sini, sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa diterima tanpa membuat orang lain sakit hati. "Bully itu juga sifatnya repetitif. Menciptakan strata di sana," sambungnya.
Setelah tahu perbedaannya, Fabelyn mengajak lebih banyak orang untuk sadar akan gerakan antiperundungan."Berjuang buat naikin self esteem buat korban bully, sadar dalam berbuat bagi pelaku bully," katanya.
Advertisement