Sukses

Solo International Performing Art 2019 Siap Menghibur Para Pecinta Seni dan Budaya

Solo International Performing Art sudah memasuki tahun pelaksanaan ke-11 ini akan menawarkan beragam seni pertunjukan yang dibalut dengan panggung yang megah, mewah dan spektakuler.

Liputan6.com, Jakarta Ada kabar gembira buat para pecinta seni. Sebab, event seni pertunjukan Solo International Performing Art (SIPA) bakal digelar akhir pekan ini. Tepatnya, 5-7 September, di Benteng Vastenburg, Kota Solo. Event ini akan dibanjiri seniman dari berbagai negara.

Menurut Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, SIPA adalah magnet buat para pecinta seni.

“Solo International Performing Art sudah memasuki tahun pelaksanaan ke-11. Event ini pertama kali digelar tahun 2009. Dan telah masuk dalam Calendar of Event Kementerian Pariwisata. SIPA selalu mampu menarik perhatian pecinta seni. Dan melibatkan banyak seniman mancanegara,” paparnya, Senin (2/9).

Esthy menilai, kuatnya daya tarik SIPA bisa dilihat dari tingginya jumlah pengunjung. Event ini kerap dibanjiri wisatawan nusantara maupun mancanegara.

“Setiap digelar, tidak kurang dari 10.000 penonton menghadiri event ini setiap malam. Bisa dibayangkan bagaimana seru dan istimewanya event ini,” papar Esthy lagi. Menurutnya, ada beberapa alasan yang membuat wisatawan kerap membanjiri pelaksanaan SIPA.

Pertama lokasinya. SIPA digelar di Benteng Vastenburg. Benteng ini sarat dengan sejarah. Serta menjadi salah satu landmark dan destinasi wisata Kota Solo. Lokasinya juga sangat strategis. Berada di tengah kota. Sangat mudah dijangkau.

Alasan kedua adalah performanya. Seniman tari dari Asia, Eropa, Amerika, dan Australia tidak pernah absen. Mereka pun menampilkan kreativitas baru dalam penampilannya. Dan dijamin membuat penonton tidak akan bosan.

Tahun ini, para performa mancanegara juga sudah dipastikan tampil. Pada hari pertama atau pembukaan, yang disiapkan tampil adalah Chun Seul Dance Company (Korea), Century Contemporary Dance Company (Taiwan), Chinese Youth Goodwill Association (Taiwan).

Sedangkan dari dalam negeri, yang akan tampil di pembukaan adalah Malaydansstudio (Kampar, Riau), Abib Igal Dance Project (Palangkaraya, Kalimantan Tengah), dan Kunokini (Jakarta).

Sedangkan di hari-hari berikutnya, akan tampil Aue Dance Co (New Zealand), Yamato Dance Unit (Jepang), Pooja Mani of the Arts and the Aesthetics Foundation and Pooja Bhatnagar of Bali (India), dan masih banyak lagi.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, SIPA menawarkan beragam seni pertunjukan. Dan akan dibalut dengan panggung yang megah, mewah dan spektakuler.

“SIPA adalah event yang memberikan banyak koreografi indah, kembang api yang hingar-bingar, dan melibatkan pula ribuan penonton yang hadir. Suasana yang akan membuat Benteng Vastenburg terasa begitu berbeda dari hari biasa,” papar Rizki.

Ditambahkannya, SIPA menghadirkan ide, gagasan dan konsep tentang kreativitas daya cipta.

“Mereka pecinta seni, akan mendapatkan inovasi dalam seni pertunjukan. Bahkan, SIPA juga kerap menjadi ajang kolaborasi antar budaya. Kita berharap seni pertunjukan seperti SIPA bisa menjadi wahana untuk edukasi. Khususnya tentang apresiasi seni bagi masyarakat,” paparnya.

Pernyataan tidak jauh berbeda disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya, SIPA membuat atraksi di Kota Solo semakin berkelas.

“Solo adalah destinasi wisata. Destinasi yang dikenal dengan sentuhan budaya dan tradisional. SIPA membuat Solo semakin kaya akan atraksi budaya. Apalagi Solo juga ditopang dengan amenitas dan aksesibilitas yang oke. Tak heran banyak wisatawan datang saat SIPA berlangsung,” paparnya.

 

(*)