Sukses

Rion Five Hadirkan Nuansa K-Pop di Solo International Performing Art 2019

Grup K-Pop yang sudah dipastikan tampil di Solo International Performing Art 2019 adalah Rion Five.

Liputan6.com, Jakarta Perhelatan Solo International Performing Art (SIPA), 5-7 September 2019, dijamin bakal heboh. Sebab, banyak keseruan yang akan dihadirkan. Salah satunya, penampilan boyband asal Korea yang tenar dengan istilah K-Pop. Kebayangkan seperti apa serunya kalau ada boyband Korea datang ke Indonesia?

Grup K-Pop yang sudah dipastikan tampil di Benteng Vastenburg, Kota Solo adalah Rion Five. Grup vokal ini beranggotakan Royun, Minjae, Taewoo, Jonghyun, dan Yuseong. Rion Five dijadwalkan tampil Minggu (7/9) malam.

Buat Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, Solo International Performing Art layak dijadikan barometer buat event performing art di Tanah Air.

“SIPA angat bagus. Sangat kaya akan inovasi. Khususnya yang menyangkut seni pertunjukan atau performing art. Ada seni budaya tradisional, ada juga kebudayaan modern seperti K-Pop. Yang artinya, SIPA bisa merangkul semua kalangan,” papar Esthy, Selasa (3/9).

Rion Five bukanlah boyband baru. Mereka dibentuk oleh Narda Entertainment. Debut Rion Five dilakukan pada 25 Maret 2014. Hits pertama mereka adalah "Crush on You". Lagu ini cukup sukses menarik perhatian di Korea.

Dijelaskan Esthy, keterlibatan Rion Five di SIPA bukanlah yang pertama kalinya. Pada tahun 2015, Rion Five juga dipercaya tampil di Benteng Vastenburg.

“Rion Five pernah membuat heboh SIPA pada tahun 2015 lalu. Kehadiran mereka membuat Benteng Vastenburg sangat ramai dan bergemuruh. Kita tunggu saja seperti apa penampilan mereka. Yang pasti, penggemar K-Pop di Solo dan sekitarnya tidak boleh melewatkan event ini,” papar Esthy.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, mengatakan SIPA adalah gambaran untuk menjalankan seni pertunjukan yang bisa diterima semua kalangan.

“Salah satu keunggulan SIPA adalah mampu menghadirkan dan mengkolaborasikan seni pertunjukan dari berbagai negara dalam satu panggung. Seni ini bahasa universal. Semua bisa menikmatinya. Agar tidak membosankan, penyelenggara SIPA membuat seni pertunjukan ini dengan memasukkan berbagai genre. Dan terbukti SIPA selalu bisa diterima. Mereka eksis sampai sekarang. Penontonnya juga selalu ramai,” papar wanita yang akrab disapa Kiki itu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut sangat positif gelaran SIPA. Sebab, event ini mampu melestarikan seni budaya.

“Indonesia sangat kaya akan seni dan budaya. Setiap daerah memliki ciri masing-masing. Dan di SIPA seni dan budaya daerah mendapatkan ruang untuk mengaktualisasi diri. Para pelaku seni bisa berekspresi dan berinovasi. Dan ini menjadikan budaya daerah bukan hanya lestari, tetapi juga berkembang,” paparnya.

Menpar lantas mengingatkan sebuah rumus mengenai budaya. Menurutnya, budaya itu semakin dilestarikan akan semakin menghasilkan. Nilainya akan semakin tinggi. Dan bisa berimbas positif buat masyarakat.

 

(*)