Liputan6.com, Jakarta - Pria dan wanita yang bergerak sepanjang hari, bahkan jika mereka hanya berjalan-jalan atau membersihkan dapur dan tak olahraga secara formal, kecil kemungkinan meninggal lebih dini. Daripada orang yang hampir tak pernah meninggalkan kursi mereka, menurut sebuah studi baru tentang aktivitas fisik dan kematian.
Melansir dari The Sydney Morning Herald, Kamis, 5 September 2019, studi ini menemukan bahwa aktivitas apa pun, tidak peduli sekecil apa pun, dapat mengurangi risiko kematian dini.
Advertisement
Baca Juga
Dalam sebuah penelitian, para peneliti membagi 36.383 pria dan wanita ke dalam empat kategori. Orang-orang yang duduk berjam-jam dan hampir tidak pernah berolahraga secara formal merupakan kelompok yang paling tidak aktif. Mereka yang bergerak kira-kira satu jam lebih banyak setiap hari, merupakan kelompok yang paling tidak aktif kedua dan seterusnya.
Para peneliti kemudian membandingkan tingkat aktivitas dan mortalitas dan menemukan, tidak ada yang mengejutkan, bahwa pria dan wanita yang paling aktif adalah yang paling sedikit meninggal. Risiko kematian dini pada kelompok itu sekitar 60 persen lebih rendah daripada laki-laki dan perempuan dalam kelompok yang paling tidak aktif.
Lebih tak terduga, orang-orang dalam kelompok paling tidak aktif kedua juga secara signifikan lebih kecil kemungkinannya meninggal daripada mereka yang berada dalam kelompok paling tidak aktif, meskipun kegiatan mereka terutama terdiri dari moseying, membersihkan rumah, memasak, atau berkebun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bergeraklah
Sekarang, tidak seorang pun dari kita yang terkejut ketika mendengar bahwa gerakan, olahraga, dan gerakan itu baik untuk kita.
Banyak penelitian menunjukkan hubungan antara aktivitas dan umur panjang, dengan lebih banyak bergerak hampir selalu terkait dengan masa hidup yang lebih lama.
Ulf Ekelund, profesor di Norwegian School of Sport Sciences di Oslo yang memimpin studi baru menyarankan, bahwa semua aktivitas penting dalam hal mengurangi risiko kematian dini.
"Jadi, jalanlah," sarannya. "Naik tangga daripada eskalator. Gunakan sepedamu jika memungkinkan untuk transportasi. Duduk lebih sedikit, lebih sering bergerak, dan sering bergerak."
Advertisement