Sukses

Aplikasi untuk Menjaga dan Merawat Ekosistem Ikan Hias di Indoneia

Kehadiran marketplace di Indonesia dinilai masih kurang mewakili kebutuhan transaksi ikan hias.

Liputan6.com, Jakarta - Dunia Ikan hias Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Minat terhadap ikan hias terbukti semakin tinggi. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, dalam periode 2014-2017, dalam periode 3 tahun volume ikan hias yang dilalulintaskan antar provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 27,51 persen pertahun.

Pertumbuhan lalu lintas tertinggi terjadi pada komoditas ikan hias air laut, dimana rata-ratanya mencapai 69,64 persen pertahun. Sementara lalulintas ikan hias air tawar pertumbuhannya mencapai 29,06 persen per tahun.

Salah satu penyebab semakin pesatnya pertumbuhan lalu lintas ikan hias di Indonesia adalah karena semakin baiknya pemahaman masyarakat Indonesia tentang fungsi dan nilai keekonomian ikan hias.

Selain berfungsi utama sebagai penghias dan ornamen yang membuat rumah semakin indah, ikan hias juga mampu menjadi terapi untuk berbagai jenis masalah kesehatan yang diderita oleh masyarakat urban. Dan yang terpenting adalah saat ini ikan hias menjadi salah satu komoditas non-eatable.

Karena nilai pertumbuhan lalu lintas ikan hias yang sangat tinggi, mengakibatkan bertambahnya jumlah transaksi dan nilai ekonomi yang berangsur membesar setiap tahun. Sampai dengan semester pertama 2019, 64 persen transaksi retail ikan hias masih menggunakan saluran transaksi yang tidak terverifikasi, baik melalui media sosial maupun pesan instan.

Dampaknya, 98.6 persen dari pembeli ikan hias mengalami kekecewaan dalam melakukan transaksi retail ikan hias. Rasa kecewa yang biasanya muncul sebagian besar didominasi oleh masih kurangnya kejujuran dari penjual ikan hias untuk menyampaikan kebenaran kondisi ikan hias yang hendak dijual kepada pembeli.

Kehadiran marketplace di Indonesia dinilai masih kurang mewakili kebutuhan transaksi ikan hias. Komponen transaksinya dinilai belum memenuhi spesifikasi yang diharapkan oleh penghobi dan pembudidaya ikan hias yang selama ini melakukan transaksi.

Ekosistem yang sehat dan kuat bukan hanya terbentuk dari kenaikan jumlah transaksi dan nilai ekonomi yang membesar, ekosistem yang sehat dan kuat akan terbentuk dari keinginan dan kemauan yang serius dari seluruh komponen yang ada.

Menurut Danang Prima, selaku Founder dari satuair, masalah terbesar dalam industri ikan hias adalah kesamaan visi dari seluruh pelaku industri untuk menciptakan ekosistem yang kuat dan sehat untuk kehidupan yang lebih baik. Satuair hadir sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah klasik transaksi ikan hias di Indonesia, yaitu terkait dengan kejujuran dalam melakukan transaksi.

"Kami yakin, kejujuran adalah pintu masuk untuk menciptakan ekosistem yang kuat dan sehat," tutur Danang.  Satuair hadir dari kegelisahan dan harapan dari sebagian besar pelaku industri ikan hias untuk menghadirkan platform yang tidak hanya berkonsentrasi sebagai tempat untuk berjualan ikan hias secara nasional.

Satuair juga diharapkan mampu menjadi platform yang menjaga dan menciptakan ekosistem yang kuat dan sehat dengan berbagai fitur yang ada didalamnya.

Satuair sebagai satu-satunya marketplace ikan hias di Indonesia bisa di unduh melalui google play untuk pengguna android mulai 17 Agustus 2019. Dalam waktu dekat juga akan bisa di unduh di Apps Store untuk pengguna iphone .

Dengan kampanye #ANTIBODONG, satuair ingin mengajak semua pelaku industri ikan hias untuk bersama-sama menjaga dan merawat ekosistem ikan hias di Indonesia dari ketidakjujuran.

Menurut Dodi Soufiadi selaku Co-Founder dari satuair, pihaknya berusaha membangun algoritma yang mengakomodir seluruh proses transaksi dimulai dari pengkategorian jenis ikan hias sampai dengan mekanisme klaim garansi yang sangat unik untuk pelaku industri ikan hias di Indonesia. Serta memberikan informasi terkait penjual serta pembeli terpercaya dalam platform satuair.

Video Terkini