Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran baju baru terkadang membuat orang tidak sabar untuk memakainya. Bahkan, ada orang yang langsung memakai baju baru yang tanpa dicuci terlebih dahulu.
Hal ini dilakukan karena memiliki pikiran bahwa baju yang baru dari toko masih bersih, sehingga tidak perlu dicuci. Padahal, hal ini tidak menjamin bahkan jika dijual di mall sekalipun. Bisa juga karena tuntutan waktu yang memaksa baju baru untuk langsung dikenakan.
Dikutip dari laman The Spruce, Rabu, 10 September 2019, ada tiga alasan sebaiknya Anda tak membiasakan mengenakan baju baru tanpa dicuci dulu, terutama pakaian dalam atau kaus dan celana pendek. Alasan pertama adalah risiko transfer pewarna ke kulit atau pakaian lain.
Advertisement
Baca Juga
Kebanyakan bahan yang terbuat dari serat sintetis, seperti poliester dan akrilik, diwarnai dengan pewarna azo-anilin. Jenis pewarna ini dapat menyebabkan masalah pada kulit, terutama pada anak kecil yang memiliki alergi terhadap bahan tersebut.
Bila reaksi alergi terlalu kuat, ruam-ruam yang muncul akan serupa dengan efek dari bunga beracun. Kalaupun tak terlalu kuat, kulit yang tak tahan bisa menjadi kering, gatal, dan rasa terbakar.
Alasan kedua, baju baru berisiko mentransfer kutu, scabies, bakteri, hingga jamur dari satu orang ke orang lain, apalagi bila baju tersebut digantung di toko dan banyak dicoba oleh calon pembeli. Di sisi lain, kamar ganti juga bisa menjadi tempat yang nyaman bagi mikroorganisme untuk berkembang biak. Jadi, kenapa harus mengambil risiko?
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mengandung Bahan Kimia Berbahaya
Terakhir, dan paling penting, alasan baju baru harus dicuci terlebih dulu adalah untuk menghilangkan bahan kimia seperti urea dan formaldehid. Pabrikan biasanya menggunakan bahan itu untuk meningkatkan warna atau tekstur.
Sebenarnya, tak semua orang akan terganggu dengan bahan kimiawi tersebut. Tetapi bila Anda memiliki kulit sensitif, hal itu lain cerita. Ruam-ruam kemerahan bisa langsung muncul di area yang kontak dengan bahan itu, seperti di ketiak, kerah, lengan baju, dan karet celana.
Urea-formaldehid kerap digunakan untuk mencegah timbulnya jamur pada pakaian yang dikirim dalam kontainer dari tempat yang jauh dalam kondisi panas dan lembab. Bahan tersebut memiliki bau tajam yang akan bertahan hingga pakaian dicuci.Â
Satu kali pencucian mungkin tidak akan menghilangkan semua formaldehid, tetapi akan menurunkan resin secara signifikan. Semakin dicuci, bahan kimia itu semakin hilang. (Novi Thedora)
Advertisement