Liputan6.com, Jakarta - Hutan kota adalah pepohonan yang tumbuh di dalam kota. Biasanya, keberadaan hutan ini sengaja dibuat atau disisakan oleh pemerintah untuk memperbaiki hiruk pikuk kepadatan kota. Manfaat pohon dan hutan ini dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan ekologi manusia, seperti kebutuhkan udara bersih, ketersediaan air tanah hingga sebagai tempat wisata.
Tak hanya untuk manusia, hutan di tengah kota ini juga merupakan salah satu upaya untuk menjaga lingkungan dari global warming. Pelestarian plasma nutfah juga bisa dilakukan di sini.
Advertisement
Baca Juga
Indonesia yang merupakan daerah tropis sudah memiliki urban forest di beberapa kotanya. Di antaranya adalah Hutan Kota Rawa Buaya dan Hutan Kota Srengseng yang terdapat di Jakarta, Hutan Kota Pakal di Surabaya dan Babakan Siliwangi City Forest Path di Bandung.
Penerapan hutan kota ini juga bisa dilakukan di negara yang tidak beriklim tropis. Justru, beberapa negara ini dengan rapi membuat hutan di tengah kota mereka sehingga bisa menjadi tempat suaka bahkan tempat wisata yang ramah dikunjungi.
Liputan6.com merangkum empat negara yang berhasil mengelola hutan kotanya dengan baik, dilansir dari berbagai sumber.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Waipoua Forest, Selandia Baru
Hutan kota yang satu ini berlokasi di Northland, Selandia Baru. Tempat ini adalah satu-satunya hutan asli terbesar yang tersisa. Hutan ini akhirnya dikelola dan bisa dikunjungi oleh wisatawan.
Daya tarik Hutan Waipoua ini adalah pohon kauri, pohon khas Selandia Baru terbesar. Dinamakan Tane Mahuta dan Te Matua Ngahere, kedua pohon ini sudah berusia sekitar 2.000 hingga 3.000 tahun dan masih terus bertumbuh. Pohon kauri ini memang dikatakan dapat tumbuh tinggi hingga 50 meter. Hutan kota ini juga menjadi tempat tinggal beberapa burung langka dan pohon purba lainnya.
Jika Anda ingin berkunjung ke sini, Anda bisa menggunakan jasa pemandu dari suku Maori, suku asli dari daerah Waipoua. Pemandu ini akan menjelaskan tentang flora dan fauna serta legenda suku Maori.
Advertisement
Tijuca Forest, Brasil
Tijuca Forest adalah hutan kota yang terletak di Rio de Janeiro, Brasil. Hutan yang luasnya hampir 3.300 hektare ini merupakan hutan tropis yang diklaim sebagai hutan kota terbesar di dunia. Tempat ini menjadi tempat tinggal bagi 62 spesies mamalia dan berbagai jenis flora. Daya tarik lainnya adalah terdapat beberapa air terjun yang terdapat di dalamnya, salah satu yang paling terkenal adalah Cachoeiro do Horto.
Kepopulerannya menjadikan tempat ini sebagai salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi jika ke Rio de Janeiro. Akses menuju ke tempat ini juga sudah mudah, dapat menggunakan kendaraan pribadi. Fasilitas dan infrastruktur yang ada di sini sudah cukup lengkap, seperti jembatan, patung, restoran hingga kapel. Disarankan untuk datang ke Hutan Tijuca saat musim panas agar kekayaan flora dan fauna dapat semakin terlihat.
Central Park, Amerika Serikat
Taman ini bisa dikatakan sebagai wisata hutan kota di Manhattan, New York. Berada di tengah kota yang memiliki banyak gedung pencakar langit, tempat ini menjadi destinasi yang cocok bila ingin refreshing sejenak.
Berbeda dengan hutan kota pada umumnya yang terbentuk secara alamiah, tempat ini murni hasil karya manusia. Terdapat empat juta pohon dengan 1.500 spesies yang ditanam di Central Park sehingga membuat tempat ini menjadi rindang layaknya hutan. Tanah yang digunakan untuk menanam pohon juga dibawa dari New Jersey.
Dibentuknya taman ini berawal dari kenaikan jumlah penduduk di New York pada 1850-an, pemerintah setempat akhirnya memutuskan untuk membuat taman hijau agar ruang terbuka tetap ada. Hutan buatan manusia ini memiliki luas 843 hektare dan terdapat berbagai fasilitas seperti area bermain, danau kecil, dan jalan setapak yang dikelilingi pepohonan. Biasanya, taman ini dikunjungi orang untuk melakukan jogging, bersepeda, atau bermain sepatu roda.
Advertisement
Karura Forest, Kenya
Negara Afrika yang dikenal memiliki daerah gersang juga memiliki hutan kota yang memukau. Karura Forest adalah salah satunya dan terletak di Nairobi, Kenya. Hutan ini memiliki luas hingga 1.063 hektare dan menjadi tempat tinggal bagi beberapa 200 spesies burung, monyet hutan, babi, landak, musang Afrika, kupu-kupu dan lain-lain.
Hutan di kota Nairobi ini dibuka menjadi tempat wisata dan sudah terdapat berbagai fasilitas di dalamnya. Anda bisa bersepeda, berlari atau sekadar berjalan dengan ditemani rindangnya pepohonan dengan jalur yang sudah disediakan sepanjang 50 km. Dalam hutan ini, Anda juga bisa melihat dan menikmati air terjun, hutan bambu dan tanah rawa. Terdapat dua hutan kota lainnya di Nairobi, yakni Hutan Ngong dan Oloolua yang luasnya lebih kecil dari Hutan Karura. (Novi Thedora)