Liputan6.com, Jakarta - Berjudul Tutup Satu, Buka Lima. Film pendek berdurasi 8 menit ini, menceritakan cikal bakal adanya Es Teler 77.
Sang pemilik yang menceritakan sendiri perjalanan bisnis restoran keluarga tersebut, hingga bisa ekspansi ke luar negeri seperti saat ini. Ia adalah Yenny Widjaja, anak dari Murniati Widjaja, generasi kedua dari Es Teler 77.
Advertisement
Bisnis tersebut bermula dari pengumuman lomba membuat es teler tingkat nasional pada 1982. Yenny yang mengetahui ibunya hobi memasak, mendorong sang ibu terlibat dalam lomba tersebut.
Baca Juga
Berbekal nangka, avokad, dan kelapa pilihan yang dibeli sendiri ke pasar, Murniati memenangkan kompetisi nasional resep es teler tersebut. Ia lalu membuka warung kecil-kecilan.
Namun, usaha itu tak bertahan lama. Pada tahun yang sama, Murniati terpaksa menutup warungnya lantaran harga sewa melambung tinggi, tak mampu dibayarnya.
Jalan keluar terbuka saat ada investor yang mau membantunya membuka kembali warung kecil-kecilan, bahkan sampai lima warung sekaligus. Seiring berjalannya waktu, bisnis es teler itu berkembang, bahkan menunya makin beragam.
Kini, meski keluarga ditinggal meninggal Trisno Budijanto, suami Murniati, dan menantunya Sukyatno Nugroho, Es Teler 77 tetap bertahan. Bahkan, jumlah gerai kini mencapai 150 cabang.
"Ini kisah perjalanan Es Teler 77, mulai dari warung kecil-kecilan, hingga akhirnya bisa seperi saat ini," ujar Yenny Widjaja.
Yenny berharap lewat film pendek itu, banyak orang yang terinspirasi. Utamanya untuk pantang menyerah dalam menghadapi tantangan hidup yang dihadapi dan kerja keras pasti akan membuahkan hasil.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Inovasi Mendatang
Yenny mengatakan, untuk merespons kebutuhan konsumen, pihaknya akan berfokus dalam mengembangkan konsep pemesanan online. Begitu pula dengan menghadirkan menu baru yang akan lebih banyak lagi.
"Konsep ini akan hadir dengan teknologi dan hal menarik lainnya untuk pelanggan Es Teler 77," ujarnya.
Di sisi lain, ia juga akan mengembangkan bisnis saus sambal yang diproduksi anak usahanya. Inovasi pertama adalah menghadirkan saus sambal klik.
Jika biasanya saus menggunakan kemasan saset, saus sambal produksinya akan ditempatkan di wadah kecil. Untuk menggunakannya, tinggal mematahkan ujungnya saja.
Saus sambal itu sudah mulai dijajakan di seluruh gerai Es Teler 77. Pengunjung yang mau memakai sambal harus membayar Rp2 ribu per kemasan.
Advertisement