Sukses

Meningkatkan Kandungan Omega-3 pada Telur dengan Penambahan Ikan Teri

Telur omega-3 punya kandungan asam lemak jenuh terendah dari semua telur, sehingga lebih kaya manfaat dibandingkan jenis telur lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Telur adalah salah satu sumber nutrisi yang cukup tinggi dan dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Sebagai bahan makanan, telur dapat diolah menjadi beragam makanan lezat. Pastinya, telur juga disukai banyak orang.

Telur ayam termasuk yang paling banyak digemari dan dikonsumsi. Ada beragam jenis telur ayam, mulai dari telur ayam negeri, telur ayam kampung, telur ayam organik, atau bahkan telur omega 3. Dibandingkan telur lainnya, telur omega 3 termasuk telur yang memiliki harga jauh di atas harga rata-rata telur pada umumnya.

Namun, telur jenis ini punya khasiat yang lebih banyak. Dalam Jurnal Food Chemistry, sebuah penelitian di Australia pada 2006 menemukan fakta bahwa kuning telur reguler dan organik biasanya mengandung sekitar 1,3 persen asam lemak omega 3. Sedangkan kuning telur omega 3 dapat mengandung hingga 6 persen asam lemak ini.

Telur omega-3 juga ternyata memiliki kandungan asam lemak jenuh terendah dari semua telur. Jadi tidak heran, telur omega 3 lebih kaya manfaat dibandingkan jenis telur lainnya.

Perbedaan telur biasa dan omega 3 terletak pada perawatan yang dilakukan kepada ayam petelurnya. Pasalnya, ayam tidak menghasilkaln kandungan omega 3 sendiri.

Telur omega 3 dihasilkan oleh ayam petelur harus diberi makanan khusus yang mengandung lebih banyak omega 3. Misalnya minyak alga laut atau minyak biji rami, sehingga akan memperbanyak kandungan omega 3 di dalam telur yang dihasilkan nantinya.

Sayangnya pakan ini terbilang mahal harganya.Dengan perawatan tersebut berimbas pada harga telur omega 3 yang tinggi. Padahal kandungan ALA dan DHA dalam telur omega 3 yang lebih banyak ini berfungsi untuk merawat kesehatan, karena memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat menjaga kekebalan tubuh terhadap infeksi dan iritasi.

Omega 3 juga bermanfaat untuk merawat kesehatan kardiovaskuler, meningkatkan perkembangan otak bayi, mencegah demensia, menjaga kesehatan mata, bahkan mengurangi depresi.

Harga yang cukup tinggi membuat orang enggan mengkonsumsi telur omega 3. Padahal menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi omega 3 yang dianjurkan pada anak jumlahnya sebesar 0,5 persen.

Sedangkan jumlah rata-rata omega 3 yang dikonsumsi anak Indonesia hanya mencapai 0,2 persen dari energi yang dibutuhkan. Ini berarti, anak-anak di Indonesia baru memenuhi 39 persen dari angka rekomendasi WHO.

Berangkat dari kepedulian ini, Andrew Darmawan, mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Pelita Harapan melakukan penelitian untuk meningkatkan kandungan omega 3 pada telur.

"Selama ini nilai omega-3 telur berpotensi untuk ditingkatkan dengan adanya penambahan sumber omega-3 ke dalam pakan ayam petelur. Ikan termasuk sumber omega 3, dan saya melihat potensi dari ikan teri yang banyak terdapat di pasar tradisional Indonesia. Selain harganya murah, ikan ini mengandung omega 3 yang tinggi," ungkap mahasiswa angkatan 2015 ini.

Andrew menuangkan hasil penelitian yang telah dilakukan sejak Januari 2019 hingga Juli 2019 ke dalam tugas akhir perkuliahannya. Judulnya adalah  “Pengaruh Penambahan Ikan Teri yang Dikeringkan pada Pakan Ayam Petelur Terhadap Peningkatan Kadar Omega-3 Telur” dengan dosen pembimbing Dr Tan Tjie Jan..

Pada penelitian ini, ikan teri yang berasal dari pasar tradisional Indonesia ditambahkan ke dalam pakan ayam petelur. Tahap awal penelitian ini dimulai dari ektraksi minyak ikan teri dan penentuan berat keringnya.

Lalu. ekstrak ikan teri itu dicampurkan pada pakan ayam petelur. Setelah tiga sampai empat minggu, telur dari ayam yang diberi pakan dengan kandungan ikan teri diambil dan dianalisis.

Andrew menjelaskan, kandungan omega-3 yang ditemukan pada kontrol mengalami kenaikan signifikan hingga tiga kali lipat dari sebelumnya, setelah ayam petelur mengonsumsi ikan teri selama 24 hari.

Pemuda kelahiran Jakarta, 19 Maret 1997 itu berharap, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para peternak ayam petelur di Indonesia. Utamanya dalam meningkatkan kualitas produksi telur omega-3 dengan sumber daya alam yang banyak tersedia di laut Indonesia.

"Dengan demikian, hal itu tentu akan berdampak pada harga telur omega 3, yang semakin bisa terjangkau oleh semua orang," pungkas Andrew.