Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 21 September diperingati sebagai World Cleanup Day Internasional. Ajang ini digunakan sebagai kegiatan membersihkan sampah di lingkungan sekitar dan dilakukan serentak di 157 negara. Indonesia tak luput menjadi negara yang ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih ini.
Indonesia melakukan kegiatan ini di 34 provinsi dari Aceh hingga Papua. Hutan Kota Patriot Bina Bangsa Bekasi menjadi titik utama pelaksanaan World Cleanup Day Indonesia 2019.
Setelah sukses dilaksanakan pertama kali tahun 2018, tahun ini Komunitas Let’s Do It Indonesia kembali menyelenggarakan World Cleanup Day Internasional yang mengusing tema "Cleanup for Peaceful Indonesia". Kali ini, mereka berkolaborasi dengan Rinso dengan menargetkan total 13 juta relawan untuk berpartisipasi.
Advertisement
Baca Juga
Membawa semangat berani kotor itu baik, aksi bersih-bersih terbesar ini dipimpin oleh empat Anak Indonesia Bijak Plastik, yakni Kinara dari Yogyakarta, Mutiara Alyzza Bilqis dari Surabaya, Kadek Roby dan I Kadek Bayu Saputra dari Bali. Keempat anak yang masih berusia 10 hingga 16 tahun ini dipilih karena dinilai berhasil menjadi sosok yang inspiratif karena mereka telah memulai usaha untuk mengurangi sampah, seperti membuka bank sampah dan kegiatan daur ulang.
"Anak-anak itu punya pengaruh positif, kecil tapi powerful. Bilqis, Kinara, Bayu, Roby, mereka sudah jauh lebih banyak berbuat. Ngasih contoh untuk orang-orang di sekitarnya. Mereka menyelamatkan playground mereka, yaitu bumi Indonesia,” ujar Veronica Utami, Direktur Home Care Unilever Indonesia dan Dirt is Good SEA-ANZ pada Sabtu (21/9/2019).
Kerja sama antara Rinso dan World Cleanup Day Indonesia ini juga tidak berhenti sampai penyelenggaraan kegiatan ini saja. Rinso juga memanfaatkan momen ini untuk meresmikan Taman Bermain Anak Bebas Plastik di Hutan Kota Bekasi. Taman ini ditujukan agar anak-anak bisa bermain di alam tanpa ada gangguan banyak sampah.
Gerakan ini didukung penuh oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA). Bambang Hendroyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan bahwa anak-anak adalah pondasi utama untuk melanjutkan gerakan Indonesia Bersih ke depannya.
“Dari usia dini lah, bangsa kita ingin memulai kesadaran untuk bersih, sehat dan nyaman,” kata Bambang.
KPPA juga menurunkan forum anak dari seluruh Indonesia untuk mengikuti kegiatan ini sesuai provinsi masing-masing.
Wakil Walikota Bekasi, Tri Ardhianto diketahui juga mengikuti aksi pemungutan sampah di hutan kota ini. Pada sambutannya, dia mengatakan bahwa Bekasi dan Jawa Barat adalah daerah yang peduli dengan sampah. Dia memberitahu bahwa pemerintah daerah Jawa Barat telah bekerja sama dengan perusahaan asal Inggris dalam hal pengelolaan sampah dan perusahaannya akan didirikan di Bogor.
Agustina Iskandar, Leader World Cleanup Day Indonesia menekankan bahwa dibutuhkannya kesadaran bersama untuk mengatasi masalah ini. Terlebih, jumlah titik illegal dumping (pembuangan sampah pada tanah lapang) di Indonesia sudah lebih dari 4.000 titik. Dia menyayangkan angka tersebut karena menurutnya tempat tersebut seharusnya bisa menjadi tempat bermain anak di alam yang nyaman.
“Kita bertanggung jawab atas sampah kita sendiri. Kami percaya dengan semangat kolaborasi, kita dapat membawa dampak yang jauh lebih besar untuk perubahan," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement
Peningkatan Antusiasme
Meskipun baru dilaksanakan dua kali, antusiasme masyarakat sudah cukup tinggi. Terbukti dari jumlah peserta pada tahun 2018, mencapai 7,6 juta relawan. Angka tersebut membawa Indonesia menjadi negara pertama yang memimpin aksi cleanup terbesar di dunia.
Tahun ini, angka tersebut diharapkan dapat bertambah hingga melampaui 13 juta relawan di seluruh Indonesia. Diharapkan, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat pula tentang pentingnya mengolah sampah. Peserta di Bekasi sendiri sudah mencapai 1.000 orang.
Jumlah relawan dan sampah yang terkumpul seluruh Indonesia hingga kini masih dihitung. Berdasarkan informasi yang didapatkan, pengumuman tentang jumlah tersebut akan diumumkan pada 28 September mendatang.
Kendati demikian, pihak penyelenggara sudah menargetkan 50 persen sampah yang terkumpul dari aksi bersih-bersih ini bisa dikelola dengan adanya penambahan jaringan bank sampah atau melalui perusahaan daur ulang. Target ini diharapkan dapat tercapai mengingat pada tanun lalu, pengolahan sampah sudah dilakukan sebesar 30 persen.
"Tahun lalu, lebih dari 14 ribu ton sampah yang dikumpulkan. Tahun ini, saya sih berharap bisa meningkat dua sampai tiga kali lipatnya dan dapat kita olah," tutur Agustina saat ditemui di Hutan Kota Bekasi.
World Cleanup Day kali ini juga diikuti oleh siswa dari SMA serta beberapa komunitas peduli lingkungan dari universitas. Salah satunya adalah mahasiswa dari Universitas Mercu Buana, Helmi Ega Pangestu yang merupakan bagian dari Komunitas Mercu Buana Peduli.
“Zaman sekarang itu kepedulian orang-orang terhadap sampah itu sedikit, kayak cuek gitu maksudnya. Buang sampah sembarangan, giliran banjir nyalahin pemerintah. Menurut saya ya sangat terbantu sih untuk meningkatkan kesadaran anak muda khususnya,” ujar Helmi kepada Liputan6.com.
Dia juga mengatakan bahwa sosok anak-anak yang diikut sertakan dalam kegiatan ini sudah memberikan contoh yang baik. Dia juga berharap mereka tetap meningkatkan kegiatan peduli sampah dan mengedukasi sesama untuk bijak mengolah sampah.
Menghadirkan Kegiatan Interaktif
Ditunjuk sebagai titik pusat penyelenggaran, berbagai kegiatan interaktif disuguhkan kepada para peserta di Hutan Kota Patriot Bina Bangsa Bekasi ini. Hal ini bertujuan untuk menghibur serta memgapresiasi para relawan yang sejak pagi hari telah memungut sampah.
Terdapat beberapa spot foto yang dapat dikunjungi untuk melakukan foto bersama atau swafoto. Tim World Cleanup Day Indonesia juga mengadakan photochallenge yang bisa ditukarkan dengan es krim jika peserta mengunggah foto tentang aksi ini di sosial media.
Ada pula beberapa booth yang bisa dikunjungi untuk melakukan permainan interaktif. Dalam booth tersebut, terdapat edukasi pengenalan jenis-jenis sampah dan pameran barang-barang hasil daur ulang sampah plastik.
Tak hanya itu, para pengunjung juga disuguhi penampilan, mulai dari fashion show pakaian berbahan plastik, teater, permainan kecil di panggung hingga penampilan dari bintang tamu penyanyi cilik, Naura.
(Novi Thedora)
Advertisement