Sukses

Pesan Tersembunyi dari 3 Desain Patch Jaket Adidas yang Indonesia Banget

Tiga patch jaket Adidas dengan desain Indonesia banget itu merupakan karya visual ilustrator bernama Emte.

Liputan6.com, Jakarta - Saat diminta Adidas untuk mendesain tiga patch yang menggambarkan Indonesia banget, Muhammad Taufik atau lebih dikenal dengan nama Emte kebingungan. Bukan karena tidak ada ide melainkan lantaran banyaknya keragaman yang dimiliki Indonesia.

Setelah berpikir beberapa saat, ia memutuskan membuat tiga gambar, yakni bajaj, pocong, dan gambar pemandangan yang jadi template belajar menggambar di sekolah dasar. Ia butuh waktu tiga minggu untuk menyelesaikan dari ide hingga eksekusi.

Sekilas, ketiga gambar itu terkesan untuk lucu-lucuan. Namun, di balik gambar sederhana yang nyaris semua orang bisa membuatnya, Emte menyelipkan pesan tersembunyi.

"Pocong, ini hantu yang di negara lain tidak ada, hanya di Indonesia. Dia tuh udah bergeser dari image menyeramkan menjadi makin pop," ujar Emte dalam jumpa pers VRCT Adidas, Jumat, 20 September 2019.

Dari image pocong yang digambarkan bermuka biru dan tersenyum lebar, ia ingin mengajak orang untuk mengatasi rasa takut. "Apapun hantunya, kalau sudah terbiasa, enggak akan terlalu menakutkan," ucapnya.

Sementara, lewat patch jaket Adidas bergambar bajaj, Emte ingin menyampaikan pesan agar setiap orang tetap berjuang. Tinggal di kota besar maupun kecil dengan segala keterbatasan harus disikapi dengan sikap optimistis.

"Itu yang bisa membuat kita survive," katanya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Memori Masa Kecil

Satu lagi adalah patch bergambar pemandangan. Menurut Emte, nyaris semua anak kecil di Indonesia pernah menggambar bentuk serupa. Ia sampai penasaran siapa yang membuat gambar yang ditiru nyaris semua anak di negeri ini.

"Sampai sekarang saya belum tahu siapa yang memulai itu," kata dia.

Patch tersebut, kata dia, mampu membangkitkan memori masa kecil yang menyenangkan. Dari satu gambar saja, sudah banyak cerita yang dihasilkan.

"Ada yang bilang dulu gambar gunungnya dua, ada yang tiga. Terus mataharinya ada yang muncul setengah, ada yang bulat. Burungnya juga," celotehnya.

Proyek desain patch yang mengangkat nilai lokal itu merupakan inisiasi dari Adidas Asia Tenggara. Welliam Lauw, brand communication & sports Marketing Manager Adidas Indonesia, mengatakan hal itu dilakukan agar lebih dekat dan terhubung dengan konsumen di Indonesia.

"Selain ada salah satu dari lima global design, konsumen juga bisa dapatkan salah satu dari tiga desain lokal ini," kata dia.

Lima desain patch global itu mewakili nilai dari lima brand ambassador global Adidas. Kelimanya adalah kata I'MPerfect, Sacrifice, Author, Brave, dan Family.

3 dari 3 halaman

Modernisasi Jaket Klasik

Retail Trainer Adidas Indonesia, Aviccena Jatikusumo menerangkan desain patch tersebut sebenarnya bisa dikreasikan sendiri untuk menghasilkan sentuhan yang lebih personal. Patch itu untuk menghiasi jaket letterman alias varsity yang dibawakan Adidas melalui VRCT Jacket.

Avic, panggilan akrabnya, menyatakan jaket tersebut masuk dalam kategori athletic, yakni koleksi yang bisa dipakai di dalam maupun di luar lapangan. Berdasarkan sejarahnya, jenis jaket yang telah ada 150 tahun lalu itu menjadi medium untuk membawakan kebanggaan kelompok kepada kelompok lain.

"Biasanya dengan jaket ini, bisa dilihat dia mewakili kelompok atau klub mana," katanya.

Namun kini, jaket tersebut bisa dipakai untuk merepresentasikan nilai-nilai pribadi. Berbeda dengan desain jaket varsity model lama, VRCT jacket memodifikasi beberapa hal, terutama dari bahan dan potongan.

Bahan yang dipakai kombinasi woven dan elastan, sehingga bisa menghasilkan potongan yang lebih pas badan. "Bentuk lengan lebih lurus sehingga lebih nyaman," katanya.