Liputan6.com, Jakarta - Memasuki tahun ke-4, I Am Indonesian Senayan City menggandeng desainer Oscar Lawalata dan fotografer Glenn Prasetya dalam menjalankan misi budaya dengan menggaungkan kisah kain Nusantara.
Menyasar generasi muda, acara bertema "Next Generation" ini dikemas dengan melibatkan 100 sosok anak bangsa dari berbagai profesi, mulai dari influencer, penyanyi, aktor, pengusaha, pelajar, arsitek, illustrator, hingga stylist, yang menginspirasi.
"Mereka (generasi muda) punya bahasa yang berbeda, profesi yang berbeda. bahasanya pun bahasa digital. Mereka (sederet sosok muda menginspirasi) inilah jembatan untuk menjangkau masyarakat muda yang lebih luas lagi," kata Oscar di North Space Senayan City, Jakarta, Jumat, 27 September 2019.
Advertisement
Baca Juga
Karenanya, ekshibisi kain Nusantara pertama di mal yang bakal berlangsung pada 2--31 Oktober di lantai satu Senayan City, Jakarta, ini bakal berupa visual dari 100 kain yang merupakan milik pribadi Oscar dan dikenakan oleh masing-masing figur muda menginspirasi.
Di samping, mereka akan mempresentasikan kain yang dikenakan secara digital. "Mengingat semuanya dikonsumsi lewat digital, makanya kami sengaja collab dengan generasi muda yang memang fasih dengan apa-apa yang serba digital," jelas Glenn.
Pemilihan lokasi di dalam mal merupakan bentuk komitmen pihak Senayan City untuk turut berperan aktif melanggengkan budaya Indonesia. "Bagaimana kami mengenalkan gaya hidup modern yang tetap mencintai budaya, termasuk kain Nusantara," tutur General Manager Leasing dan Marketing Senayan City Jaclyn Halim.
Beberapa nama yang terlibat dalam movement ini adalah Reza Rahadian, Asmara Abigail, Adhitia Sofyan, Kunto Aji, Jovi Adhiguna, Raisya Roeslani, Shalom Razade, Particia Gouw, Ayla Dimitri, Naela Ali, Ajeng Dewi Swastiari, GKR Bendera, Gista Putri, dan Dita Soedarjo.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Seberapa Dekat Sosok Muda yang Menginspirasi dengan Kain?
Sebagai salah satu sosok muda menginspirasi dalam geralan I Am Indonesia, Asmara Abigail bercerita bahwa dirinya sudah dekat dengan kain Nusantara sejak kecil. "Nenek itu memang koleksi kain dan sampai sekarang, ibuku masih sering pakai kain, makanya familiar," tuturnya.
Aktris 27 tahun ini menganggap kain sangat nyaman dikenakan, di samping merupakan peta budaya Indonesia, mengingat setiap wilayah punya cara dan motif yang sangat unik dengan ragam filosofi di baliknya.
"Pakai kain itu menurutku setidaknya merupakan salah satu cara untuk kembali ke intisari sebagai orang Indonesia," kata pemain film Pengabdi Setan tersebut.
Lain dengan Asmara yang sudah familiar dengan kain sejak kecil, aktor Reza Rahadian menuturkan, dirinya baru benar-benar jatuh hati pada kain Nusantara sekitar 6--7 tahun lalu.
Kecintaan ini kian mendalam setelah Reza belajar tentang kain, mengulik cerita di balik motifnya. Tak hanya ke acara formal, kain, diceritakan Reza, sering dikenakan sehari-hari. "Nonton, hang out, paling di-mix sama t shirt," katanya.
Dari 30 hingga 40 kain koleksinya, Reza bercerita, ada salah satu yang paling ia suka. "Jadi, ada saya pakai kain di salah satu adegan penting di film Cokroaminoto. Kain itu usianya sudah lumayan tua dan sekrang sudah jadi milik pribadi saya," tuturnya.
Kemudian, ada pula kain asal Sumba yang diberikan seorang ibu sebagai kenang-kenangan. "Awalnya saya sering ke sana (rumah ibu tersebut) karena ibunya jago masak. Kan lama ya syuting di sana (Sumba), makanya saya sering mampir buat makan. Setelahnya, saya malah dikasih kain," cerita lelaki 32 tahun tersebut.
Sementara bagi Asmara, kain peninggalkan mendiang neneknya jadi salah satu yang istimewa. Apalagi, penampilannya sangat unik dengan warna berbeda di bagian depan dan belakang. "Terus masih ada tag harganya, (Rp)2,5 ribu," ujarnya.
Advertisement