Sukses

Donorkan Sperma, Dokter Amerika Terkejut Miliki 17 Anak

Janjinya, donor sperma tersebut hanya akan diberikan ke lima orang dan sisanya digunakan sebagai bahan penelitian.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang dokter asal Amerika selama 30 tahun menganggap dirinya hanya ayah dari empat orang anak. Tapi, anggapan tersebut salah karena dia menemukan fakta bahwa dirinya ternyata memiliki 17 anak dari hasil donor spermanya.

Dr. Bryce Cleary mendonorkan spermanya pada 1989 ke Oregon Health & Science University. Saat itu, dia masih berada pada tahun pertama kuliahnya sebagai dokter. Niatnya, sperma yang dia miliki diharapkan bisa membantu mengembangkan ilmu pengetahuan dan membantu pembuahan ibu yang sulit memiliki anak.

Melansir dari Washington Post, 4 Oktober 2019, klinik universitas tersebut menjanjikan sperma miliknya hanya akan disumbangkan ke lima orang ibu yang tinggal di Pantai Timur Amerika Serikat, dan sisanya digunakan untuk penelitian.

Kejadian mengejutkan ini diketahui pertama kali pada 2015 karena salah satu dari ke-17 anak tersebut, Allysen Alle dengan iseng menggunakan laman Ancestry.com, perusahaan online swasta yang mengoperasikan jaringan silsilah genetik. Hal mengejutkan didapatkannya karena menemukan orang yang memiliki struktur genetik yang diidentifikasi menjadi saudarinya.

Setelahnya, Bryce yang mendapat panggilan dari dua orang yang mengaku anaknya mencoba menggunakan laman ini juga pada 2018 dan langsung mendapatkan empat orang yang cocok DNA-nya. Mereka menemukan setidaknya ada 17 orang yang ternyata adalah anak dari sperma Bryce. Mereka juga tidak tinggal di daerah Pantai Timur, tapi di kota Oregon dan sekitarnya.

Mengetahui hal tersebut, Bryce mengalami shock berat dan mengajukan tuntutan ke Oregon Health & Science University karena telah melanggar perjanjian dan meminta ganti rugi sebesar 5,25 juta dolar AS atau setara dengan Rp74,1 miliar.

"Tanpa perjanjian yang disepakati di awal, aku tidak mungkin berpartisipasi. Aku merasa tersakiti ketika tahu janji ini dilanggar," ujarnya.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Menanggung Beban Moral

Kekecewaan yang dialami Dr. Bryce bukan tanpa alasan, selain kesepakatan yang dilanggar, dia merasa dia memiliki tanggung jawab sosial atas anak-anak hasil spermanya dan kepada keluarga intinya. Sebelum mengetahui kejadian ini, Dr. Bryce telah memastikan ke istrinya bahwa donasi spermanya ada di tempat yang jauh.

Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan anak kandung mereka bertemu dengan anak hasil donor sperma tersebut. Mereka berpikir akan ada kemungkinan untuk saling jatuh cinta jika suatu saat keduanya bertemu tanpa sengaja. Hal ini bisa menjadi berbahaya karena mereka memiliki hubungan darah.

Bak mimpi buruk yang jadi kenyataan, benar saja bahwa beberapa dari 17 anak tersebut ternyata pergi ke sekolah yang sama, gereja yang sama, bahkan melakukan aktivitas sosial di tempat yang sama tanpa tahu bahwa mereka ternyata bersaudara.

Bryce juga mengatakan bahwa saat ini dia sedang dilanda kebingungan, tentang apakah dia harus masuk ke dalam hidup anak-anaknya tersebut. Banyak pertanyaan-pertanyaan muncul di benaknya, seperti 'bagaimana jika mereka membutuhkan bantuan?' atau 'bagaimana jika ada yang membutuhkan donor ginjal suatu saat?'

"Dalam satu waktu, aku berpikir semuanya akan baik-baik saja. Tapi, aku harus mengatakan bahwa hal ini gila. Aku tidak bisa terkoneksi secara emosional dengan semuanya," katanya lagi.

3 dari 3 halaman

Ketakutan Keturunan Berikutnya

Setelah dilacak lebih dalam, setidaknya ada dua orang yang pernah bersekolah di SD yang sama, dua orang di SMA yang sama, bahkan ada satu orang yang bekerja di kedai kopi yang letaknya berdekatan dengan rumah Bryce.

Selain memberikan ketakutan dan beban sosial kepada sang ayah, anak- anak dari Bryce juga mengalami hal yang sama untuk masa depan anak mereka nanti. Saat ini, Allysen Alle sedang mengandung anak ketiganya dan mengetahui bahwa nanti anak-anaknya memiliki banyak sepupu di usia yang sama dan area yang sama.

Dia takut bahwa ketidaktahuan ini bisa dikhawatirkan akan membahayakan masa depan anaknya nanti jika suatu hari mereka bertemu dan menjalin hubungan spesial. Hal yang sama diungkapkan oleh James Cleary, putra biologis dari hasil pernikahan Dr. Bryce dan istrinya. Dia mengatakan bahwa dia merasa prihatin dengan ayahnya serta saudara tirinya.

"Ketika aku memiliki anak, aku akan memberitahu mereka apa yang terjadi, dan mereka harus berhati-hati. Jika kamu melakukan matematika sederhana, ada 17 saudaraku di satu area, dan jika semuanya memiliki dua orang anak, akan ada banyak orang yang memiliki relasi keluarga dengan anakku," ujar James. (Novi Thedora)