Sukses

Mengintip Penginapan Langganan Susi Pudjiastuti di Kabupaten Natuna

Penginapan Langganan Susi Pudjiastuti ini berupa bangunan panggung di pesisir pantai yang dikelilingi batu-batu granit ragam ukuran dan bentuk.

Liputan6.com, Natuna - Pariwisata tengah jadi salah satu sektor yang digerakkan di Kabupaten Natuna. Kemunculan deretan penginapan jadi satu dari sekian banyak realisasi dari wacana tersebut. Siapa sangka, satu di antaranya merupakan langganan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

"Iya ibu (Susi) sudah beberapa kali menginap di sini," kata salah seorang pegawai Taman Batu Alif, Didik, di Ranai, Kabupaten Natuna, Kamis, 26 September 2019. Ia pun menunjukkan kamar di Taman Batu Alif yang biasa jadi tempat Menteri Susi beristirahat.

Merupakan satu dari dua kamar tidur dilengkapi kamar mandi dalam, ukuran ruangan satu ini cukup lapang. Ranjang berukuran queen size di sebelah kiri pintu dilengkapi hiasan berupa kelambu menggantung.

Di sampingnya terdapat space kosong yang sengaja dibentangkan karpet, lantaran jendela di sana langsung menghadap laut dengan rapat hamparan batu granit, tipikal pesisir di Natuna. Sepoi angin langsung memenuhi ruang seketika setelah jendela panjang dibuka.

Yang unik dari Taman Batu Alif adalah bangunannya mengikuti susunan batu granit. "Tidak dihancurkan sama sekali. Jadi, di dalam kamar, kamar mandi bisa saja ada batu besar. Kadang tembus ke dua ruangan berbeda kayak yang ada di kamar mandi di kamar Bu Susi," jelas Didik.

Bangunan panggung ini berdiri tepat di pesisir dengan susunan batu granit ragam bentuk, serta ukuran di sekelilingnya. Pembuatan salah satu penginapan favorit di Ranai, Kabupaten Natuna ini pun tak menghilangkan bangunan orisinal yang sekarang jadi dapur dan ruang makan bersama dengan pemandangan langsung menghadap laut.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Berapa Harganya?

Penginapan dengan total enam kamar, baik single maupun double bed, ini juga dilengkapi beberapa fasilitas lain, termasuk ruang bersantai di balkon lantai dua dengan pemandangan 360 derajat berupa laut di depan, kanan-kiri tumpukan batu granit dan pantai, serta rimbun pohon kelapa di bagian belakang.

Terdapat pula musala luar ruang yang membuat angin laut bebas membelai, ruang bersantai di koridor, juga ruangan semi terbuka untuk duduk santai menikmati suasana sekitar berhias kerangka ikan paus.

Harga yang ditawarkan penginapan dengan dominasi aksen kayu berkesan hangat ini adalah Rp750 ribu per malam untuk kamar dengan kamar mandi dalam dan Rp600 ribu untuk tipe yang kamar mandi luar untuk setidaknya per dua kamar.

Menikmati suasana sekitar Taman Batu Alif, tapi tak mau menginap? Bisa juga. Pengunjung boleh datang dan melihat sekitaran penginapan dengan membayar Rp5 ribu saja per orang.

Berjalan di sekitar tumpukan batu seperti dermaga, menikmati lembut pasir pesisir Natuna, bahkan naik ke atas batu-batu granit besar pun bisa dilakukan di sini. Jalur kayu untuk berjalan dari satu batu ke batu lain juga sudah dibuatkan.

Terdapat pula ayunan di pesisir dangkal untuk dinikmati pengunjung walau harus sedikit basah. Didik bercerita, nama Alif sendiri diambil dari batu paling tinggi di sini yang berbentuk seperti Alif, huruf pertama hijaiah.