Sukses

Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Dilindungi Kaca Antipeluru

Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci di Paris diberi kaca pelindung anti peluru.

Liputan6.com, Jakarta - Pengunjung Museum Louvre di Paris harus membuka mata lebar-lebar untuk bisa melihat dengan jelas senyum Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Hal itu terjadi setelah pengelola museum memasang kaca anti-peluru yang lebih transparan sebagai pelindung lukisan paling populer di dunia itu.

Mona Lisa telah berada di balik kaca pengaman sejak awal 1950-an, ketika rusak oleh seorang pengunjung yang menuangkan asam di atasnya. Sejak itu, ada beberapa upaya percobaan perusakan lukisan yang gagal dilakukan.

Vincent Delieuvin, kurator seni Italia abad ke-16 di museum itu mengungkapkan bahwa teknologi kaca yang digunakan telah ditingkatkan secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Adapun kaca anti-peluru berusia 15 tahun dari lukisan itu tak lagi memberikan pengalaman mengamati lukisan sebaik mungkin.

"Hari ini, Mona Lisa ada di balik kaca yang sangat transparan, yang benar-benar memberi kesan sangat dekat dengan lukisan itu," kata Delieuvin, dikutip dari Reuters, Rabu, 9 Oktober 2019.

Pada 24 Oktober 2019, Louvre akan membuka pameran yang merayakan karya-karya Leonardo da Vinci. Ini sekaligus untuk menandai peringatan 500 tahun kematiannya.

Pameran ini akan menampilkan hampir 120 karya, termasuk lukisan, gambar, patung, dan manuskrip dari lembaga-lembaga Eropa dan Amerika, tapi Mona Lisa akan tetap berada di kamar khusus di sayap Denon Louvre.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Lukisan Mona Lisa

Museum Louvre di Paris jadi salah satu destinasi wisata favorit. Museum ini menyimpan ribuan karya seni terkenal dunia dan original, salah satunya lukisan Mona Lisa.

Menurut Catharina, pemandu Museum Louvre, seperti diberitakan Liputan6.com, sebenarnya lukisan Mona Lisa itu awalnya kurang begitu terkenal dibandingkan lukisan dan karya seni da Vinci yang lain. Hanya saja, lukisan ini sempat bikin heboh ketika dicuri pada 1911 oleh dua bersaudara Vincenzo dan Michele Lancelotti, serta pemimpin komplotannya Vincenzo Perugia.

Lukisan itu ditemukan ketika sang pencuri ingin menjualnya ke pengoleksi lukisan. Karena kasus pencurian ini sudah tersebar ke pelosok dunia, sehingga besarlah nama Mona Lisa. Orang-orang pun ingin melihat lukisan fenomenal ini.