Liputan6.com, Jakarta - Memakan makanan yang panas dapat membakar lidah, bahkan tenggorokan. Karenanya, hal ini harus diperhatikan agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
Mungkin terdengar sepele, tapi makanan yang panas tersebut dapat menyebabkan kematian. Insiden naas ini terjadi pada seorang laki-laki asal Inggris, yang mencoba tester makanan dari kokinya sendiri.
Advertisement
Baca Juga
Melansir dari Daily Mail, 11 Oktober 2019, dia adalah Darren Hickey, laki-laki berusia 51 tahun yang bekerja sebagai wedding organizer. Saat sedang mencoba fishcake yang nantinya akan disajikan, dia dengan cepat langsung memakannya tanpa meniup terlebih dahulu.
Padahal, fishcake tersebut baru saja selesai dimasak dan kondisinya masih sangat panas. Alhasil, tenggorokannya terbakar dan menyebabkannya tak bisa bernapas.
Setelah membiarkan pita suaranya bengkak selama 12 jam, kondisi tenggorokannya semakin memburuk saat sore hari. Darren akhirnya dibawa ke unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Chorley di Lancashire.
Tak langsung ditangani dengan tepat, pihak rumah sakit justru hanya memberikannya paracetamol dan menyuruhnya untuk kembali lagi bila masih merasa sakit esok harinya. Namun, tak menunggu sampai esok hari, sekitar pukul 21.45 waktu setempat seorang teman melihat Darren mulai tersedak.
"Dia berteriak dan aku langsung lari ke atas. Dia batuk-batuk dan tersedak, lalu aku menepuk punggungnya dan dia terjatuh ke lantai," tutur Neil Parkinson, temannya saat ditanya oleh pihak berwajib.
Setelah kejadian itu, dia langsung dilarikan ke rumah sakit Royal Bolton. Tak berumur panjang, Darren meninggal di rumah sakit keesokan harinya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penyelidikan Lebih Lanjut
Dr. Patrick Waugh, ahli patologi yang meneliti jasad Darren mengatakan ke pengadilan bahwa kasus tenggorokan terbakar dan bengkak seperti ini sangat langka. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kondisi pasien seperti Darren biasanya hanya terjadi pada orang yang berada dalam situasi kebakaran atau kecelakaan industri yang terkait dengan suhu panas.
"Pasien akan terlihat baik. Tapi saat mereka mulai berbicara, pembengkakan akan terjadi," jelas Dr. Patrick.
Dia menambahkan bahwa pembengkakan yang tidak ditangani tersebut akan menyebabkan kesulitan menelan karena akan sakit. Lalu, pita suara di tenggorokan akan bengkak yang membuat orang akan sulit bernapas.
Alan Walsh, koroner yang menyelidiki kasus ini langsunng mempertanyakan tindakan rumah sakit yang hanya memberikan paracetamol sebagai obat. Namun, mereka berkata bahwa Darren sudah dirujuk ke dokter THT di Rumah Sakit Preston.
Tapi, karena posisi terbakarnya tenggorokan yang terlalu dalam, mereka tidak bisa menemukan kerusakannya sehingga dibutuhkan spesialis untuk mengobatinya. Pihak Rumah Sakit Chorley, Samuel Eaton dan Rumah Sakit Preston, Matthew Gaunt memastikan bahwa mereka akan memberikan pernyataan lengkap kepada pihak berwajib terkait masalah ini. (Novi Thedora)
Advertisement