Sukses

Jesus Shoes, Sepatu Kontroversial Berisi Air Suci Sungai Yordan

Hanya dalam beberapa menit, sepatu kontroversial yang berisi air suci itu ludes terjual.

Liputan6.com, Jakarta - Entah apa yang ada di pikiran label MSCHF dalam mengeluarkan koleksi sepatu terbarunya. Brand asal Brooklyn, Amerika Serikat ini menjual sepatu kontroversial yang dinamakan 'Jesus Shoes' atau Sepatu Yesus.

Melansir dari Independent, 11 Oktober 2019, sepatu ini dirilis pada Kamis lalu. Bukan menggunakan desain sepatu baru, MSCHF ini menggunakan ulang sepatu Nike jenis Air Max 97s yang dijual di pasaran. Kendati demikian, pihak Nike tidak memiliki afiliasi apapun dengan koleksi ini.

Nama 'Jesus Shoes' ini bukan sembarang nama. Dikatakan, dalam sol sepatu tersebut, mengandung air suci sebanyak 60 cc yang berasal dari Sungai Yordan. Sungai Yordan selama ini dikenal sebagai tempat pembaptisan Yesus sehingga menjadi tempat suci bagi umat Kristiani.

Tak cukup sampai di situ, pada sisi samping sepatu berwarna putih ini juga tertulis ayat injil 'Matius 14:25' sehingga membuatnya terkesan semakin suci. Injil tersebut bercerita tentang aksi Yesus berjalan di air.

Modifikasi lainnya juga ada di bagian atas sepatu, ada setitik tinta merah yang dikatakan sebagai simbol darah Kristus. Sepatu ini semakin menjadi kontroversial lantaran MSCHF menyelipkan ornamen salib warna emas di bagian tali sepatunya.

'Sepatu Yesus' ini dijual dengan harga 1.425 dolar atau setara dengan Rp20,1 juta rupiah di laman hypebeast.com. Tak tanggung-tanggung, hanya dapat beberapa menit dijual, sepatu tersebut langsung ludes terjual.

Terlepas dari kontroversinya, sepatu 'suci' ini akan dijual setiap hari Selasa di minggu kedua dan keempat setiap bulan melalui laman resminya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Terinspirasi dari Adidas

Daniel Greenberg selaku Kepala Perdagangan MSCHF mengaku mereka tertarik untuk membuat sepatu tersebut karena ide persilangan budaya, seperti yang dilakukan oleh Adidas.

"Kami berpikir tentang kolaborasi Arizona Iced Tea dengan Adidas, di mana mereka menjual sepatu yang mengiklankan sebuah toko kecil yang menjual es teh. Jadi, kami ingin untuk menyatakan bagaimana sebuah kolaborasi dapat lebih konyol," ujar Daniel saat diwawancarai oleh New York Post.

Setelahnya, mereka membayangkan tentang bagaimana sebuah industri fesyen di 2019 dapat berkolaborasi dengan salah satu figur yang paling berpengaruh dalam sejarah. Label ini akhirnya memutuskan untuk memilih Yesus Kristus sebagai figur tersebut.

"Sebagai seorang Yahudi, hal yang aku tahu hanya Dia berjalan di air," tuturnya lagi ketika ditanya mengenai inspirasinya memasukkan air suci ke dalam sol sepatu.

Meskipun habis terjual pada peluncuran pertamanya, sepatu ini juga tak luput dari kritikan publik. Beberapa warganet mengeluhkan bahwa memasukkan unsur ketuhanan adalah hal yang merendahkan dan tidak sopan. Ada pula yang menuliskan di Twitter, bahwa mereka tidak percaya dan tak dapat berkata apa-apa atas ide gila ini. (Novi Thedora)