Sukses

Skotlandia Larang Produksi dan Penjualan Korek Kuping Plastik

Ditemukan lebih dari 150 ribu sampah tangkai korek kuping yang berserakan di pantai.

Liputan6.com, Jakarta - Menumpuknya sampah plastik sudah menjadi masalah yang dialami seluruh dunia. Mencemari lingkungan bahkan mengganggu habitat makhluk lainnya adalah beberapa dampak yang disebabkan oleh plastik sekali pakai.

Melihat masalah yang ada, beberapa negara sudah mengambil tindakan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Salah satu yang terbaru adalah larangan penggunaan cotton buds atau korek kuping berbahan plastik di Skotlandia.

Dilansir dari Independent, Senin (14/10/2019), negara yang termasuk bagian dari Inggris ini mengeluarkan aturannya saat rapat parlemen pada September lalu. Setelah melalui berbagai kajian, akhirnya regulasi ditetapkan dengan melarang produksi serta penjualan korek kuping plastik tersebut.

"Penggunaan plastik sekali pakai tidak hanya menambah tumpukan sampah, tapi juga mengotori pantai kami yang indah serta mengurangi lahan hijau. Kehidupan alam liar juga menjadi terancam, baik di tanah dan di laut," ujar Roseanne Cunningham, Sekretaris Parlemen bidang Lingkungan Skotlandia.

Roseanne menambahkan adanya regulasi ini diharapkan dapat mengubah budaya membuang sampah dan menggunakan plastik sekali pakai masyarakatnya. Pemerintah Skotlandia juga menyebut mereka akan mengambil tindakan untuk terus menanggulangi masalah sampah plastik.

"Masalah perubahan iklim global menandakan bahwa semua lapisan masyarakat harus bekerja sama untuk mengurangi, memakai ulang dan mendaur ulang agar lingkungan dapat bertahan untuk kini dan generasi mendatang," tambahnya.

Dia menuturkan Skotlandia bangga menjadi negara di Inggris yang menerapkan larangan administratif bagi korek kuping plastik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Dipuji Banyak Aktivis Lingkungan

Ditetapkannya regulasi ini membuat pemerintah Skotlandia mendapatkan pujian dari dari banyak pihak, salah satunya adalah Marine Conservation Society. Komunitas tersebut telah menemukan lebih dari 150 ribu sampah tangkai korek kuping plastik di pantai selama beberapa tahun belakangan ini.

Lang Banks, direktur dari WWF Skotlandia mengatakan bahwa hal ini merupakan kabar baik bagi makhluk hidup yang tinggal di alam bebas. "Cotton buds adalah salah satu jenis sampah yang terus berkembang di dunia kelautan. Jadi, larangan ini seolah menjadi pintu utama dan diharapkan negara lain dapat mengikutinya," terang Lang.

Lang menambahkan, banyaknya sampah plastik dapat membuat makanan dan air yang kita konsumsi terkontaminasi. Karenanya, dibutuhkan aksi tegas dari pemerintah, industri dan penggunanya.

Tercatat, kurang lebih ada 4,7 miliar sampah sedotan plastik, 316 juta sampah sendok plastik dan 1,8 miliar sampah korek kuping plastik. Maka dari itu, produksi dan penggunaan sedotan plastik juga akan dilarang di Inggris mulai dari April 2020. (Novi Thedora)