Sukses

3 Busana Miss International Indonesia Karya Desainer Papan Atas yang Bakal Dibawa ke Tokyo

Desainer-desainer ternama kini makin banyak yang terlibat dalam mendandani para calon kontestan ajang kecantikan dunia, tak terkecuali untuk Miss International Indonesia 2019, Jolene Marie Cholock Rotinsulu.

Liputan6.com, Jakarta - Jolene Marie Cholok-Rotinsulu segera terbang ke Tokyo, Jepang, untuk memulai masa karantina ajang Miss International 2019 pada 25 Oktober hingga 12 November 2019. Puteri Indonesia Lingkungan 2019 itu setidaknya membawa tiga gaun yang didesain khusus oleh perancang papan atas dalam negeri.

Gaun pertama yang akan dikenakan Jolene adalah karya dari Anaz Khairunnas, desainer langganan para Puteri Indonesia saat akan berlaga di kompetisi internasional. Anaz menggunakan kain bentenan yang merupakan kain tenun asli Minahasa yang telah ada sejak abad 15, tetapi sempat menghilang.

"Berasal dari pantai timur Minahasa, kain bentenan merupakan salah satu kain yang sangat tinggi mutunya di dunia," demikian pernyataan resmi akun Yayasan Puteri Indonesia, Senin, 14 Oktober 2019, menerangkan gaun tersebut.

Kain bentenan itu dipadukan dengan kebaya berkerah V dengan detail cape berwarna perpaduan violet dan marun. Perpaduan dua unsur warna itu melambangkan kecantikan dan keberanian wanita Minahasa, sesuai dengan kampung halaman Miss International Indonesia 2019 itu.

"Perpaduan unsur warna violet dan marun melambangkan kecantikan dan keberanian wanita Minahasa yang tak akan lekang termakan waktu," sambung akun tersebut.

Jolene sempat berlenggak-lenggok di atas panggung dengan mengenakan kebaya tersebut diiringi lagu 'This Is Me'. Saat merentangkan tangannya, perempuan kelahiran 15 Mei 1996 seolah sedang mengenakan sayap bidadari.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Gaun Cocktail hingga Jumpsuit

Desainer Priyo Oktaviano juga ikut berkontribusi dalam kepesertaan Jolene di Miss International 2019. Bedanya, ia menggunakan kain songket Bali, Sindemen, dalam gaun cocktail tersebut.

Sang desainer menamakan gaun tersebut sebagai Paradise, sesuai julukan Bali sebagai Pulau Dewata. Gaun one shoulder dengan siluet delapan asimetris itu menggunakan motif bunga cepuk dan swastika di sekelilingnya.

"Siluet 8 asimetris diibaratkan seperti seorang bidadari turun dari kayangan," jelas akun Instagram @officialputeriindonesia.

Tak ketinggalan adalah jumpsuit karya Diana M Putri, desainer asal Surabaya yang namanya naik daun sejak rancangannya dikenakan oleh Camila Cabello. Jumpsuit berwarna champagne dengan potongan bawah seperti lonceng dan high slit cape itu menggunakan motif geometris.

Ada perpaduan antara nuansa modern dan kuno pada gaun tersebut. Kesan kuno terlihat dari penambahan bordiran ala Jawa Timur dengan warna tanah. Busana tersebut nantinya akan dipercantik dengan gilded gold belt dari L'eciel yang berbentuk bunga melati.

"Bunga melati yg sering dikaitkan dengan berbagai tradisi penting di berbagai daerah di Indonesia. Melati ditetapkan sebagi puspa bangsa, dalam tradisi Indonesia, bunga melati melambangkan kesucian, keanggunan, keelokan budi, ketulusan, keindahan dan kerendahan hati," terang akun tersebut.