Sukses

Di Hari Cuci Tangan Sedunia, Istri Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Cegah Stunting

Di Bandung, Hari Cuci Tangan Sedunia 2019 menghadirkan Istri Gubernur Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Tiap tanggal 15 Oktober diperingati sebagai Hari Cuci Tangan Sedunia. Tiap negara termasuk Indonesia, tentu punya cara tersendiri untuk merayakan Hari Cuci Tangan Sedunia.

Selain dirayakan di Jakarta, Hari Cuci Tangan Sedunia 2019, oleh Lifebuoy dirayakan pula di Bandung, Jawa Barat. Perayaan berlangsung di Kampung Babakan Pasir Angin, Ciburuy, Padalarang, Bandung Barat dan menghadirkan Atalia Praratya, istri dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Tim Penggerak PKK Jawa Barat dan puluhan anak-anak.

Dengan mengangkat tema ‘Antar Anak Sehat Indonesia’ Lifebuoy memperkuat komitmennya untuk mengedukasi pentingnya kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebagai salah satu upaya untuk mencegah stunting pada anak.

Menurut drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSC, Head of Health, Wellbeing and Professional Institution Unilever Indonesia Foundation, acara di Ciburuy merupakan rangkaian Mothers Programme di delapan Kabupaten di Jawa Barat. Tujuan utamanya adalah untuk menekankan pencegahan stunting pada anak.

Di Indonesia, mereka mentargetkan untuk menjangkau lebih dari 100 juta tangan sehat pada 2020. Hingga 2019, edukasi cuci tangan pakai sabun oleh Lifebuoy sudah menjangkau 99 juta tangan sehat.

"Bekerjasama dengan TP PKK Pusat pada tiga tahun terakhir, Mothers Programme ini telah menjangkau lebih dari 500 ribu ibu di Indonesia termasuk di kampung Ciburuy ini," terang Ratu Mirah Afifah.

Ratu Mirah menambahkan, TP PKK Provinsi Jawa Barat, dilaksanakan pada kegiatan Siaran Keliling (Sarling) di Posyandu Mawar 15, Desa Ciburuy, Padalarang.

Menurut Maulani Affandi, Head of Skin Cleansing and Baby Unilever Indonesia, selama hampir 86 tahun, Lifebouy sudah menjadi bagian dari keluarga Indonesia untuk melindungi mereka dari kuman.

Di Hari Cuci Tangan Sedunia tahun ini, mereka ingin menciptakan lingkungan yang sehat khususnya bagi anak. Berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 2018, tercatat ada 29,9 persen atau sekitar 2,7 juta balita di Jawa Barat yang terkena stunting.

"Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk meningkatkan PHBS salah satunya cuci tangan pakai sabun sebagai tindakan preventif dalam pemeliharaan kesehatan dan pencegahan risiko akan dampak stunting," tutur Maulani.

Edukasi cuci tangan pakai sabun oleh Lifebuoy, sudah menjangkau 1 miliar orang di dunia. Kegiatan tersebut juga turut disambut baik oleh Ketua TP PKK Jawa Barat, Atalia Praratya.

TP PKK Jawa Barat sebagai mitra Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat peduli terhadap upaya pencegahan dan penurunan stunting. Salah satu upaya yang dilakukan bersama dengan TP PKK Pusat dan Unilever adalah mengadakan pelatihan CTPS bagi 800 kader di 8 Kabupaten sebagai pembiasaan PHBS dalam pilar sanitasi untuk cegah stunting.

"Kami mengapresiasi dan berterima kasih terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Unilever sebagai bentuk kepedulian bersama untuk mendukung gerakan cegah stunting Jawa Barat," ucap Atalia.

"Kami berharap kolaborasi ini akan dilanjutkan dan diperluas di tahun-tahun mendatang. Semoga dengan kolaborasi yang terjalin akan mempercepat terwujudnya Jawa Barat Zero New Stunting," sambungnya.

"Lifebuoy menyadari bahwa untuk membuat ekosistem yang sehat bagi anak baik di rumah, sekolah, rumah sakit dan berbagai lingkungan masyarakat lainnya, tentu kerjasama dan kontribusi semua pihak sangat dibutuhkan. Mari kita bersama–sama Antar Anak Sehat Indonesia ke sekolah," tandas Maulani Affandi.

Stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah 2 tahun karena kekurangan gizi kronis yang disebabkan tidak hanya terkait sanitasi, namun lebih terkait dengan perilaku.

Ada tiga pilar yang harus diperhatikan untuk pencegahan stunting:  Yang pertama adalah pola makan. Caranya dengan memberikan nutrisi yang baik yang bergizi, beragam dan seimbang sesuai usia anak, yang mengacu pada program Isi Piringku dari Kemenkes.

Yang kedua adalah pola asuh, seperti memberikan ASI eksklusif di 6 bulan pertama kelahiran dan pemberian MP-ASI untuk anak diatas 6 bulan. Lalu membawa balita ke Posyandu, menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) juga memberikan tablet Fe untuk Ibu hamil dan lain-lain.

Sedangkan yang ketiga adalah Sanitasi. Yaitu melalui pilar Sanitasi Total Bersumber Masyarakat (STBM), seperti pembiasaan cuci tangan dengan sabun dan air, Open Defecation Free (ODF), pengelolaan limbah cair dan lainnya.

Lifebuoy mengajak keluarga Indonesia untuk menerapkan kebiasaan baik cuci tangan pakai sabun ini di 5 saat penting (sebelum makan pagi, sebelum makan siang, sebelum makan malam, setelah menggunakan toilet, dan setelah bermain) tentunya dengan 6 langkah cuci tangan pakai sabun yang tepat.