Sukses

Megahnya Masjid Badshahi di Pakistan yang Dikunjungi Kate Middleton dan Pangeran William

Pangeran William dan Kate Middleton mengunjungi sebuah masjid di Pakistan. Masjid yang megah dan indah itu bernama Masjid Badshahi.

Liputan6.com, Jakarta - Tur kerajaan Pangeran William dan Kate Middleton berlangsung selama lima hari di Pakistan. Mereka menyempatkan menyempatkan untuk berkunjung ke salah satu masjid terkenal di Pakistan yaitu Masjid Badshahi.

Mereka mengunjungi bagian-bagian masjid dengan kaki telanjang. Sementara mereka diperlihatkan bagian masjid yang berbeda dari masjid era Mughal abad ke-17 oleh khatib Maulana Abdul Khabeer Azad, seperti dilansir dari Gulf News, Jumat (18/10/2019).

Dalam kunjungan itu, Kate Middleton mengenakan gaun berwarna hijau (shalwar-qameez) karya Maheen Khan dan menutupi kepalanya dengan dupatta untuk menghormati tempat suci umat Islam.

Lalu, seperti apa Masjid Badshahi itu? Masjid nan megah itu disebut-sebut dibangun antara 1671 dan 1673 di bawah pengawasan Fida'i Khan Koka yang merupakan saudara ipar Mughal Aurangzeb dan gubernur Lahore kala itu.

Melansir dari Daily Times, Jumat (18/10/2019), keindahan Masjid Badshahi dipengaruhi oleh Masjid Jamia Delhi yang dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan. 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Interior dan Eksterior Masjid

Bagian dalam masjid memiliki ornamen yang sangat kaya dengan dekorasi panel dengan motif lukisan dinding dan tatahan marmer. Di dalam halaman masjid tersebut terdapat empat menara di setiap sudut pinggiran masjid. Seluruh arsitektur masjid adalah tanda simetri yang dikenal dalam arsitektur Mughal.

Sementara itu, ruang salat utama dibagi menjadi tujuh bagian dengan lengkungan yang berlapis-lapis yang ditopan dengan pilar-pilar. Tiga di antaranya memuat kubah ganda marmer putih, sedangkan empat bagian lainnya ditutupi dengan kubah datar.

Dalam upaya untuk mencerminkan karakter pendirinya, arsitek merancang masjid ini yang memancarkan keberanian, keluasan, dan keagungan.

Dinding-dinding masjid dibangun dengan menggunakan batu bata kecil yang dibakar. Menuju ruang utama salat, alasnya telah dibangun dengan marmer beraneka ragam.

Bagian luar masjid itu dihiasi dengan ukiran batu yang kuat dan lapisan marmer di atas batu pasir merah, yang membuat masjid terlihat berbeda dari semua masjid era Mughal lainnya, hingga mengapa masjid ini dikenal sebagai 'raja masjid'.

Eksterior Masjid mewakili keagungan dan martabat masjid. Di bagian luarnya Anda akan mengamati motif-motif bunga teratai dengan relief yang berani. Arsitek mengklaim bahwa hiasan masjid memiliki pengaruh arsitektur Indo-Yunani, Asia Tengah dan India, baik dalam teknik maupun motif dekoratif.

Masjid ini mampu menampung 55.000 jemaah. Ada juga sebuah museum di dalam masjid di mana mereka yang datang dapat melihat peninggalan yang menakjubkan dari sejarah masa lalu dan Islam.