Sukses

Produksi Boneka Bisa Mendorong Potensi Industri Kreatif di Indonesia

Produk boneka Indonesia kembali mendapat pengakuan dan kepercayaan dari brand mainan dunia.

Liputan6.com, Jakarta – Salah satu mainan yang banyak disukai sejak dulu sampai sekarang adalah boneka. Tak hanya anak perempuan, anak laki-laki pun juga banyak yang menyukai boneka. Itu karena ada sejumlah boneka yang diperuntukkan bagi anak perempuan maupun laki-laki.

Misalnya saja boneka Sesame Street dengan berbagai macam karakter dan merupakan program televisi anak yang sangat sukses di seluruh dunia. Di Indonesia, ada PT. Sunindo Adipersada yang kembali mendapat pengakuan dan kepercayaan dari brand mainan (boneka) dunia untuk memproduksi boneka dipabrikan mereka yang berada di daerah Cileungsi, Jawa Barat.

Hal itu tidak lepas dari kualitas produksi boneka yang dihasilkan Sunindo, baik dari segi tekstur, model dan bahan baku yang dibuat, sangat disukai oleh berbagai brand boneka internasional, khususnya untuk menjalin kerjasama dengan Sunindo dibawah pimpinan Iwan Tjen selaku CEO.

Mereka hadir di Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 yang berlangsung di Indonesia Convention Expo (ICE) BSD Tangsel, 16- 20 Oktober. Pada 19 Oktober 2019 di tempat tersebut, produsen boneka dalam negeri ini mengikat kerjasama kembali dengan salah satu brand boneka paling populer di dunia asal Jerman, yaitu Living Puppets GmBH yang memproduksi Sesame Street.

Kerjasama Sunindo Adipersada dengan Living Puppets tersebut juga turut disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, serta Diaz Hendropriyono bersama Olaf Matthias pemilik Living Puppets dan Iwan Tjen.

"Kerjasama ini akan menguatkan hubungan ekonomi Indonesia -Jerman dan membuat keseimbangan neraca perdagangan kedua negara. Indonesia juga diuntungkan dari trade war antara China dan Amerika. Perusahaan atau pelaku bisnis Indonesia lainnya harus mengambil celah atau kesempatan seperti yang dilakukan PT.Sunindo Adipersada," ucap Arif Havas Oegroseno.

Sedangkan Olaf Matthias CEO Living Puppets, sangat senang dengan kerjasama yang sebelumnya juga sudah terjalin sejak 2013. Ia pun berharap kemitraan antara Living Puppets dengan Sunindo akan berlanjut dalam jangka panjang.

"Bersama Sunindo, kami melakukan komitmen pemesanan jangka panjang. Sejauh ini kami puas dengan kualitas hasil boneka produksi mereka. Hal inilah yang membuat kami tidak ragu untuk memproduksi brand kami di pabrik boneka Sunindo," tutur Olaf Matthias, dalam sambutannya setelah penandatangan kerjasama.

Menurut Iwan Tjen, pihaknya tidak boleh puas dengan pencapaian ini. Mereka juga harus mempunyai strategi marketing yang out of the box agar produksi mereka disukai dan terjadi transaksi pemesanan yang konsisten. Yang pasti, Sunindo akan terus mengekspor boneka keberbagai negara potensial lainnya.

"Persaingan global industri mainan saat ini, menempatkan juga Indonesia sebagai salah satu produsen mainan (boneka) yang diakui kualitasnya. Untuk itu, Sunindo akan mempercepat target ekspor lainnya, baik yang sudah menjalin kerjasama dengan kami, maupun melihat potensi pasar lainnya," terang Iwan.

"Dengan kepercayaan dan juga market yang masih luas, tentunya kami membuka para investor baik dalam maupun luar untuk berinvestasi dan berkembang bersama dengan Sunindo," sambungnya.

Transaksi perdagangan Sunindo dengan Living Puppets dan juga brand lainnya, mendapat apresiasi dari Diaz Hendropriyono selaku Staf Khusus Kepresidenan. Ia pun mendorong potensi industri kreatif di Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya diluar, seperti yang diamanatkan Presiden Joko Widodo kepada seluruh pelaku bisnis di Indonesia.

"Selamat untuk Sunindo Adipersada. Inilah yang terus diingatkan serta tentunya didukung pemerintah dalam hal meningkatkan produktivitas ekspor kita. Daya saing produksi dalam negeri kita bisa berbicara banyak diluar," ucap Diaz Hendroproyono.

Salah satu karakter boneka Sesame Street yang terkenal dari produksi Sunindo adalah Elmo yang merupakan favorit banyak anak di dunia. Tidak hanya itu, boneka produksi Sunindo semakin dikenal didunia. Mereka menjadi merchandise pemerintah Indonesia dalam Sidang Umun PBB belum lama ini, dalam upaya Indonesia untuk menjadi anggota dewan Hak Asasi Manusia PBB periode 2020-2024.