Sukses

Cerita Fotografer di Balik Foto Pernikahan Ahok dan Puput Nastiti Devi

Fandy Susanto tak mengalami kesulitan berarti karena Ahok dan Puput sudah tahu konsep foto pernikahan yang diinginkan.

Liputan6.com, Jakarta - Foto pemotretan pernikahan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dengan istrinya, Puput Nastiti Devi yang baru muncul pada 21 Oktober 2019 menarik perhatian publik. Hal ini dikarenakan kebersamaan keduanya hampir tidak pernah ditunjukkan di sosial media.

Foto tersebut viral saat fotografer ternama Fandy Susanto mengunggah foto tersebut ke Instagram. Postingan tersebut juga semakin viral saat diunggah ulang oleh Ahok. Setelah sembilan bulan menikah, ini adalah kali pertama mantan gubernur DKI Jakarta tersebur mengunggah kebersamaan bersama istri barunya ke sosial media.

Bukan tanpa alasan Fandy mengunggah foto tersebut. Sejak awal, sudah ada perjanjian antar keduanya yang mengatakan bahwa foto tersebut tidak boleh dipublikasikan hingga tanggal yang telah ditentukan.

"Hasil pemotretan ini di-keep dan baru di-publish adalah berdasarkan permintaan pihak bapak juga. Kami hanya memegang kepercayaan beliau untuk tetap posting sesuai tanggal yang disepakati," ujar Fandy saat diwawancarai Liputan6.com.

Fandy mengungkapkan awalnya dia tidak mengetahui bahwa kliennya adalah Ahok, karena orang yang menghubunginya tidak memberitahu sampai tanggal rapat yang ditentukan. Setelah tatap muka dilakukan, dia baru tahu telah dipilih menjadi fotografer bagi pasangan itu.

Konsep adat Jawa juga dipilih dalam rapat tersebut. Dikatakan bahwa Puput yang ingin mengusung konsep adat pengantin Jawa yang sederhana namun tetap memperlihatkan keanggunan dan kegagahan.

"Semua dimatangkan dengan waktu yang ada. Semua kami maksimalkan seperti klien kami yang lainnya," tambah Fandy.

Terkait riasan, pakaian dan tatanan rambut, semua dilakukan juga berdasarkan permintaan dari Puput. Dari foto yang tersebar, Puput memang terlihat mengenakan riasan yang tidak terlalu tebal dengan lipstik warna nude yang dipadankan dengan kebaya dari desainer Maya Ratih.

"Mbak Puput yang ingin lebih sederhana saja dan modern," ungkap fotografer dulunya merupakan sarjana apoteker ini.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pose Natural

Saat ditanya mengenai kesulitan yang dihadapi dalam pemotretan itu, Fandy mengaku tak mendapat kesulitan yang berarti. Dia mengatakan bahwa pasangan ini sudah tahu apa yang mereka inginkan sejak awal.

"Membahas konsep hanya dalam satu sampai dua jam saat meeting pertama saja," jelasnya lagi.

Selain konsep Jawa, mereka juga ingin melakukan konsep foto yang lebih modern. Ia mengatakan bahwa sejoli ini meminta untuk tampil formal dengan balutan jas serta gaun warna biru tua.

Setiap pose dan ekspresi yang ditunjukkan adalah hasil yang natural dari keduanya, tidak ada yang sengaja dibuat-buat. Hal ini juga dikarenakan Ahok adalah sosok yang gampang untuk bekerja sama dan mengikuti arahan.

Fandy hanya membuat suasana senyaman mungkin sehingga hasil yang didapatkan bisa lebih maksimal. "Trik khusus tidak ada, kami hanya berusaha membuat Bapak BPT dan ibu merasa nyaman saja, sehingga santai untuk setiap posenya," tukasnya.

Terpilihnya Fandy menjadi fotografer juga menjadi sebuah kebanggaan karena dia mampu menarik perhatian Ahok dan menyingkirkan pesaing lainnya. "Perasaan saya sangat bangga, karena Ibu Puput menyampaikan langsung bahwa dari dua hingga tiga fotografer, bapak (Ahok) langsung memilih FD Photography tanpa berubah," pungkas Fandy. (Novi Thedora)