Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio segera membuat gebrakan. Seusai menandatangani dokumen serah terima jabatan dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, ia berencana akan mempelajari daftar calender of event yang sudah ditetapkan.
"Saya beranggapan bahwa event kalau sedikit tapi bagus, itu jauh lebih baik, tapi harus dilihat dulu," kata Wishnutama di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Menurut dia, event akan lebih ditata, tidak tersebar acak. Pasalnya, event akan menjadi langkah utama menarik turis lebih banyak, selain melalui saluran promosi dan perbaikan infrastruktur.
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu, ia mengaku tak akan buru-buru memangkas jumlah event yang masuk dalam kalender nasional tersebut. Tercatat, daftar calender of event pada 2020 mencapai 110 acara, sepuluh di antaranya masuk daftar unggulan.
"Belum tentu pemangkasan, saya harus lihat dulu, pelajari dulu. Belum apa-apa sudah mangkas-mangkas," ucapnya.
Komisaris Utama NET TV tersebut menegaskan, kualitas event menjadi perhatian utamanya untuk bisa meningkatkan kunjungan wisatawan. Menurut dia, event berkualitas berperan penting dalam menciptakan pengalaman wisata para turis.
"Sehingga dengan experience pada saat wisata itu, orang ingin balik lagi. Jangan sampai enggak ingin balik lagi. Itu yang penting," ujarnya.
Event yang berkualitas juga diyakini bisa berdampak reamplifying. Saat seseorang menyukai dan menikmatinya, ia akan secara sukarela membagikan pengalamannya kepada orang lain.
"Dia akan lakukan reamplifying ke sosial media, atau pula ke teman-temannya secara langsung," tutur Wishnutama.
Â
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peran Ekonomi Kreatif
Daya tarik itu, sambung dia, tak terlepas dari kemampuan mengelola kreativitas. Maka itu, ia menilai industri ekonomi kreatif merupakan penopang utama dalam pariwisata.
Industri kreatif, sambung dia, bukan sekadar film, musik, atau lainnya, tetapi hal yang bisa berdampak ekonomi secara riil bagi masyarakat.
"Kalau alam sih given, suatu pemberian Tuhan. Tapi, bagaimana kita mengolahnya, menjadi sesuatu yang lebih menarik, dan seterusnya, itu menjadi salah satu penopang pariwisata," kata dia.
Ia menyebut Coachella di Amerika Serikat atau Tomorrowland sebagai contoh event yang sukses memanfaatkan kondisi alam biasa tetapi bila menarik perhatian para wisatawan dari seluruh dunia.
"Coachella itu literally padang pasir, tapi bisa punya daya tarik luar biasa. Kita punya daya tarik jauh lebih luar biasa," tuturnya.
Advertisement
Ubah Kebiasaan
Dalam sambutan, Wishnutama juga menyinggung soal rutinitas di kementerian yang akan didobrak. Ia menilai perubahan kebiasaan diperlukan agar setiap pegawai merasakan sesuatu yang agak berbeda.
"Jadi secara psikologis, bisa rasakan perubahan," kata dia.
Di sisi lain, ia juga menyebut sudah terbiasa bekerja lebih dari pukul 12 malam, atau bahkan masa orang lain libur lebaran. Maka itu, ia tak akan kaget bila harus bekerja ekstra di akhir pekan.
"Bahkan, sahur saja di studio. Tetapi kan enggak mungkin bikin acara sahur di sini kan," ucapnya dengan nada bercanda.