Sukses

Siswi Sekolah Didiskualifikasi karena Lari Pakai Hijab

Padahal, di lomba-lomba sebelumnya, hijab yang dikenakan tak pernah jadi kendala.

Liputan6.com, Jakarta - Siswi sekolah atlet di Amerika Serikat didiskualifikasi saat mengikuti lomba lari di Ohio karena mengenakan hijab. Melansir dari Says, Selasa (29/10/2019), siswi sekolah atlet, Noor Alexandria Abukaram, telah memakai hijab pada 2016.

Sejak itu, Noor tercatat mengambil peran di tiga jenis olahraga. Hingga pada Sabtu, 19 Oktober 2019, New York Times melaporkan, gadis 16 tahun tersebut tak boleh mengenakan hijab saat mengikuti lomba lari tanpa izin khusus.

Noor mengikuti lari 5k dan lomba cross-country untuk kali ke tujuh dengan catatan waktu 22 menit dan 22 detik. Tapi, skornya tak diperhitungkan. Noor yang merupakan bagian dari Sylvania Northview Cross Country Team didiskualifikasi oleh Ohio High School Athletic Association (OHSAA).

Di sebuah unggahan di Facebook, Noor mengklaim, OHSAA tak memberi tahu soal ketentuan memakai hijab saat lomba. "Mereka membiarkannya berlari dengan pikiran semua baik-baik saja. Setelah lomba, saat sedang mencari tahu catatan waktunya dan teman-teman satu tim, ia tak menemukannya (catatan waktu)," tulis sepupu Noor lewat akun Facebook Zobaidaf.

Ketika menanyakan alasannnya, salah seorang anggota tim mengatakan itu terjadi karena hijab Noor. OHSAA sendiri mengatakan pada Good Morning America, peserta dengan atribut agama, termasuk hijab, harus melapor lebih dulu dengan alasan perubahan regulasi seragam.

"Setelah lomba, OHSAA berkomuniksi dengan sekolah, kemudian mengajukan permintaan tersebut (peserta memakai hijab). Permintaan itu langsung diterima dan membuat siswi sekolah alet bisa berlomba pada akhir pekan ini di kompetisi setempat," pihak OHSAA memaparkan.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bukan Kali Pertama Ikut Lomba

Noor, yang sebelumnya berlari tanpa penolakan dari OHSAA, bercerita merasa sangat dipermalukan. Good Morning America melaporkan, Noor mengklaim sudah enam kali mengkuti enam lomba lari tahun ini, di mana semuanya dikelola OHSAA, dan tak pernah dihadapkan pada isu tersebut.

Berdasarkan pernyataanya, Noor tak pernah diingatkan akan regulasi seragam maupun perihal izin tertentu. Juga, pelatih Noor mengatakan, tak ada larangan memakai hijab dalam buku aturan OHSAA.

Karenanya, tak pernah ada imbauan untuk Noor melepaskan hijab saat megikuti lomba, di samping menghargai keyakinan bocah 16 tahun tersebut. Saat Noor berlari, dikatakan semua anggota tim dan pelatihnya sudah tahu tentang diskualifikasi tersebut.

"Saya menghargai keputusan pelatih saya untuk tetap membiarkan saya berlari," tuturnya. 

Kasus ini menarik banyak perhatian, termasuk Elizabeth Warren, calon presiden dari Partai Demokrat Amerika Serikat yang turut mengkritisi kemungkinan diskriminasi busana dari agama minoritas.

Pendapat serupa juga disuarakan Ibtihaj Muhammad, perempuan Amerika pertama yang memakai hijab saat mengikut lomba Olymipcs mewakili Amerika Serikat. "Kalian seharusnya malu OHSAA," tulisnya lewat akun Facebook pribadi.