Sukses

Kuliner Malam Jumat: Menghangatkan Malam dengan Kelezatan Bakso Rusuk Samanhudi

Semangkuk hangat Bakso Rusuk Samanhudi menawarkan sajian nikmat dengan paduan kuah, bakso, hingga rusuk yang apik.

Liputan6.com, Jakarta - Pengunjung silih berganti datang ketika memasuki jam makan malam di sebuah restoran di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Meski tak terlalu sesak, hampir seluruh bangku terisi dan meja dipenuhi mangkuk-mangkuk yang berisi ragam bakso juga rusuk.

Ramainya pesanan dan padatnya kunjungan telah menjadi pemandangan sehari-hari di Bakso Rusuk Samanhudi. Seperti nama usaha kulinernya, restoran ini terletak di Jalan Samanhudi No. 18D, Jakarta Pusat.

Ide membuat bakso rusuk di restoran yang pertama kali buka pada 2015 ini berangkat dari kecintaan sang pemilik, Dion Widjaja dan keluarga pada bakso dan rusuk. Pernah satu ketika, ia menyantap bakso rusuk di Bandung, namun dilanda rasa kecewa karena daging yang disajikan sedikit dan lebih banyak tulang.

"Karena itu kita terinspirasi, kalau pesan bakso rusuk kita pengen rusuknya itu dagingnya banyak. Kuahnya terutama pengen yang sedap, makanya tercetus ide buka bakso rusuk tradisional dari Solo dan rusuknya itu dagingnya harus empuk dan banyak," kata Dion Widjaja kepada Liputan6.com, Senin, 28 Oktober 2019.

Ada berbagai jenis bakso yang ditawarkan di sini, mulai dari bakso jumbo, bakso mercon bagi yang menyukai pedas, bakso rudal yang di dalamnya ada urat, bakso goreng, bakso urat tanggung, hingga bakso halus kecil.

"Jelas yang paling favorit itu rusuknya, kalau datang ke sini, saya sarankan wajib mencoba rusuknya. Dagingnya empuk sekali, banyak, dan benar-benar segar," tambahnya.

Harga variasi bakso di Bakso Rusuk Samanhudi pun beragam. Menu rekomendasi terdiri atas bakso urat, bakso telur, bakso kecil, bakso urat tanggung yang dijual seharga Rp26 ribu jika ditambah rusuk menjadi Rp52 ribu.

Ada pula bakso mercon yakni bakso isi urat dan cabai serta bakso rudal, bakso isi urat yang dijual seharga Rp28 ribu. Kedua menu ini apabila ditambah rusuk menjadi Rp54 ribu. Sedangkan rusuk juga dijual terpisah Rp33 ribu, tetelan Rp17 ribu, tahu Rp3 ribu, bakso goreng Rp13 ribu, hingga mi ayam Rp26 ribu.

Bakso Rusuk Samanhudi berpusat di Pasar Baru dengan tiga cabang yang berada di Tanjung Duren, Bandung, dan Jalan K.H. Mas Mansyur Jakarta Pusat. Restoran ini buka setiap hari 24 jam non-stop.

"Memutuskan buka 24 jam karena kita tahu malam-malam banyak yang ingin makanan berkuah dan pedas. Terkadang pilihan sangat terbatas malam untuk bisa makan bakso yang enak," ungkap Dion.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Mengedepankan Kualitas

Dion Widjaja mengakui saat ini masih fokus dengan usaha bakso rusuk di Jakarta dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan produk dan kontrol masih ditangani sendiri sehingga tetap fokus terhadap konsistensi produk bakso yang ditawarkan.

Salah satu bentuk komitmennya pada customer adalah menghadirkan bahan-bahan yang distok setiap hari dari produk yang segar. Proses produksi pun dibuat untuk memenuhi permintaan customer.

"Kita bikin setiap hari bahan-bahan kita, tidak ada yang menggunakan pengawet hanya daging. 100 persen daging sapi fresh yang langsung dipotong dari pasar, dipotong malam dan langsung produksi jadikan bakso," kata Dion.

Ada pula beberapa bahan yang digunakan hingga resep rahasia untuk pembuatan bakso di restoran ini. Penemuan racikan bumbu pun didapatkan setelah melewati beragam percobaan.

"Ini racikan awal tradisional Solo melewati beberapa proses trial and error coba-coba lagi cukup lama sehingga bisa menghasilkan bakso sekarang ini. Terutama kuah, kuah kita terdiri dari rempah-rempah yang kita pilih dan bermutu yang terdiri dari tulang yang pilih," tambahnya.

Kaldu dari rusuk disebutkan Dion sebagai elemen paling utama. Mengingat penjualan rusuk sangat dicari customer, pihaknya selalu memasak rusuk dalam kuantitas besar dan kaldu dari rusuk digunakan untuk dicampur ke kuah bakso.

"Kalau rusuk proses pemasakan tidak mudah memerlukan waktu yang lama, kadang-kadang kehabisan karena order banyak kita mohon maaf ke customer kalau kehabisan tapi itu sesuatu yang tidak bisa dihindari tetap mengutamakan kualitas produk kita," tutur Dion.

Sementara, satu hal yang tak kalah penting adalah menjaga kelezatan bakso. Hal tersebut diwujudkan dalam penggunaan daging secara maksimal demi kepuasan customer.

"Kalau bakso itu campuran daging sama sagu, kita dagingnya banyak sekali dibanding sagunya. Campuran dagingnya maksimal ketika customer mencoba bakso benar-benar merasakan daging sapi dan terasa dagingnya," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Kata Para Pengunjung

Bakso Rusuk Samanhudi yang buka sejak 2015, telah sukses memikat banyak pengunjung. Satu pelanggan setia yang kerap datang adalah Rizal, yang mengaku selalu memesan menu yang sama.

"Di sini pesannya nggak ada yang lain, sama terus, bakso urat sama rusuknya. Sudah kayak menu andalan. Kalau rasa, pasti worth it sama harga karena nggak mungkin nilai rasanya nggak enak kalau datangnya sudah sering. Kalau sudah sering pasti rasanya luar biasa," katanya kepada Liputan6.com pada kesempatan yang sama.

Bagi Rizal yang memang menyukai bakso, ada beberapa keunggulan dari Bakso Rusuk Samanhudi. "Sukanya memang pertama kuah. Kalau ini menurut lidah saya rasanya pas sama dagingnya betul-betul rasa daging," tambahnya.

Pujian lain juga diberikan oleh pengunjung bernama Dhoni. "Sudah sering, karena memang ini menurut saya recommended banget khususnya untuk bakso yang di wilayah Jakarta," ungkapnya.

Ada pula Oktaviani dan Sepri Yanti yang sama-sama memesan bakso mercon plus rusuk. Keduanya pun memberikan pujian lain untuk kenikmatan Bakso Rusuk Samanhudi.

"Rasanya dagingnya asli banget, pedasnya mantap banget aku suka pedas banget. Sama rasa kuahnya mantap, kaldu sapinya benar-benar pas dicoba sama yang lain, recommended," kata Oktaviani.

"Rasanya over all enak ya, terus pedas juga tinggal tambahin dua sendok sambal saja sudah berasa banget pedasnya," kata Sepri Yanti.

 

Kami menerima kontribusi konten untuk rubrik Kuliner Malam Jumat, yaitu tempat kuliner yang cukup dikenal, punya ciri khas, dan masih buka pada malam hari. Konten harus berupa tulisan, foto dan video berdurasi sekitar 3 menit.

Tulisan berupa cerita mendalam tentang tempat kuliner malam yang diangkat sekitar 1.000 sampai 1.500 kata, foto minimal lima buah, dan video. Format konten video bisa dilihat dari video Kuliner Malam Jumat yang sudah ditayangkan.

Hasil liputan dikirim ke email: dinny.mutiah@kly.id. Tersedia hadiah menarik bagi yang karya terpilih. Untuk pertanyaan lebih detil tentang konten liputan Kuliner Malam Jumat, bisa ditanyakan melalui alamat e-mail yang sama.