Liputan6.com, Jakarta - Lewat dongeng mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi, konsentrasi dan imajinasi, mengenalkan nilai-nilai moral, dan menciptakan ikatan ibu dan anak yang kuat. Meski mereka mengetahui manfaat mendongeng untuk tumbuh kembang anak, tapi para ibu masih kurang percaya diri untuk mendongeng.
"Mendongeng bukan sesuatu yang sulit, melainkan suatu yang menyenangkan. Dengan mendongeng juga bisa untuk merawat kulit anak dengan sentuhan (touch)," ujar Brand Executive NIVEA Body and Creme, Brigitta Dewi Pricillia, di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019).
Sebagai kelanjutan dari kampanye #SentuhanIbu2019, tahun ini NIVEA mengajak para ibu dan anak untuk menstimulasi daya imajinasi masing-masing melalui kegiatan mendongeng. Tahun ini acara tersebut akan berlangsung di Ancol pada 20-22 Desember 2019.
Advertisement
Baca Juga
"Lewat kegiatan itu kami ingin meng-encourage kepada ibu-ibu untuk mendongeng sebagai kegiatan yang fun dan sebagai quality time bersama anak," lanjut Brigitta.
Senada dengan Brigitta, psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengungkapkan bahwa mendongeng kepada anak bisa dilakukan sejak dini, yaitu saat usia kehamilan empat bulan atau enam bulan. Setelah melahirkan, ketika usia bayi berumur dua tahun, mereka sudah punya imajinasi yang bisa dikembangkan oleh orangtua.
Anak yang memiliki daya imajinasi tinggi dapat tumbuh menjadi sosok yang easy going, ekspresif, memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah secara baik, memiliki banyak ide, serta memiliki konsep diri yang lebih baik.
"Selain mendongeng, aktivitas lain yang bisa merangsang anak adalah menggambar bebas, mengajukan pertanyaan pada anak. Namun, pertanyaan yang diajukan dalam bentuk pertanyaan terbuka untuk meningkatkan daya imajinasi anak," kata Vera
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kemauan dan Imajinasi
Pernyataan Vera sejalan dengan kiat mendongeng yang disampaikan oleh Mochamad Ariyo Faridh Zidni atau akrab disapa Kak Aio, pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia. Menurut Kak Aio, jika ada yang menyebutkan bahwa mendongeng itu susah, merasa tak kreatif, tak ekspresif, itu semua itu karena mindset.
"Padahal, yang dibutuhkan itu keberadaan ibunya. Mendongeng itu menciptakan pengalaman bersama antara ibu dan anak, dan juga sebagai quality time anak bersama ibunya," ujar Kak Aio.
Kak Aio mengatakan, selama ini banyak orangtua yang mengira bahwa mendongeng harus memiliki banyak buku bacaan, alat bantu dalam mengembangkan ide cerita. Padahal, untuk mendongeng yang diperlukan adalah kemauan dan imajinasi.
"Mendongeng itu bukan benar atau salah, tapi harus dilakukan dengan penuh hati," kata Kak Aio. "Dalam pemikiran anak, ada tiga hal yang mereka sukai, yaitu main, main, dan main," lanjutnya.
Untuk dapat menjadi pendongeng yang baik, menurut Kak Aio, ada tiga hal yang harus diperhatian. Pertama, membebaskan sesuatu secara tak terbatas untuk mengembangkan imajinasi. Ketiga, lakukan saja apa yang ingin disampaikan.
"Jadi, jangan membandingkan dengan orang lain, karena jika dibanding-bandingkan dengan orang lain, akan membatasi imajinasi anak. Jadi, tiga hal itu yang perlu diperhatikan," tandas Kak Aio.
Advertisement