Liputan6.com, Jakarta - Batam berkembang pesat di berbagai bidang, termasuk kesehatan. Hal itu terbukti dari kehadiran dClinic. Mereka baru saja menyampaikan perkembangan yang mereka buat menuju Batam Medical Blockchain (BMB) kepada audiensi VIP acara Government Blockchain Association Singapura. di kantor Deloitte.
dClinic mengundang tamu-tamu perusahaan dan pemerintah dari Singapura dan Indonesia untuk datang ke Batam untuk melihat perkembangan yang luar biasa sejak penandatanganan proyek Blockchain Healthcare terbesar (140 juta dolar AS) pada Juli 2019.
Mereka juga mengundang berbaagai organisasi Blockchain lainnya untuk melihat bagaimana mereka dapat berintegrasi ke dalam BMB Eco-System. Hal itu untuk membantu memberikan nilai lebih besar kepada masyarakat Indonesia dan Singapura, dan akhirnya ke wilayah ASEAN yang lebih luas.
Advertisement
Baca Juga
Dr Richard Satur sebagai CEO dClinic, menguraikan model keterlibatan dClinic dan BP Batam menyangkut organisasi kesehatan, konsumen, dan tim perawatan profesional dengan memanfaatkan BMB ini.
"BMB ini sangat berpotensi membantu pemerintah Batam dan Indonesia melakukan penghematan besar pada anggaran perawatan kesehatan mereka yang terus bertambah. Selain itu, BMB akan membantu masyarakat dan konsumen mendapatkan hasil perawatan kesehatan yang positif melalui keterlibatan berdasarkan data layanan kesehatan yang dapat dipercaya, dapat diandalkan, dan tersedia melalui BMB", terang Dr Satur.
Setelah lebih jauh menjelaskan alur kerja yang sedang berlangsung untuk Program BMB, Stephen Moo, MD dClinic Indonesia, mendorong organisasi dan penyedia aplikasi layanan kesehatan untuk berintegrasi ke dalam BMB melalui API yang tersedia.
"Sistem dan Aplikasi Layanan Kesehatan aktif dan ekspansif yang diintegrasikan ke dalam BMB akan mengarah pada lebih banyak layanan kesehatan dan kebugaran yang berbasis bukti untuk wilayah ASEAN," tuturr Mr Moo.
Mr Andrew Koh, Presiden GBA Singapura, menyelenggarakan panel diskusi yang melibatkan Dr Sigit Riyarto, Direktur Rumah Sakit BP Batam. Dr Riyarto ingin sekali mengundang organisasi Blockchain lain ke Batam untuk berintegrasi ke dalam BMB.
Kemajuan yang dibuat oleh Rumah Sakit BP Batam, jelas memajukan Kasus Penggunaan untuk Blockchain di Kesehatan, dan Batam memelopori Kasus Penggunaan ini untuk Batam, Indonesia dan ASEAN untuk bidang-bidang seperti Wisata Medis dan Layanan Khusus lainnya seperti IVF.
Acara ini dihadiri tamu dari Batam, diantaranya Bp. Ir. Syahril Japarin (Wakil Ketua Manajemen Perusahaan), Dr Sigit Riyarto (Direktur RSBP Batam) dan Bp. Dendi Gustinandar (Direktur Promosi & Hubungan Masyarakat BP Batam).
Audiens mengakui kemitraan yang kuat antara dClinic dan Batam dan mengakui pandangan ke depan dan inovasi yang didorong oleh BP Batam. Acara ini secara luas dipandang sebagai keberhasilan besar bagi inovasi Healthcare Blockchain.
"Program BMB menawarkan jalan keluar bagi pemerintah lain dalam inovasi Healthcare Blockchain,” ucap Ir. Syahril Japarin, Wakil Ketua Manajemen Perusahaan BP Batam. “Kami mendorong setiap orang untuk berinovasi bersama kami dan dClinic," sambungnya.
Deloitte Asia Tenggara menyediakan Tata Kelola dan PMO untuk Program BMB. dClinic sedang membangun BMB berdasarkan platform Private Healthcare Blockchain (PHB) miliknya.
RSBP Batam bermitra dengan dClinic untuk awalnya menyediakan mekanisme pengiriman bagi konsumen, organisasi perawatan kesehatan, tim klinis profesional dan perawatan untuk berinteraksi melalui BMB. PPDSI bermitra dengan Deloitte Asia Tenggara dan dClinic untuk membantu menciptakan Infrastruktur Blockchain Batam. BP Batam adalah sponsor utama untuk proyek ini.