Sukses

6 Pesona Museum Bale Indung Rahayu Purwakarta yang Wajib Anda Ketahui

Ingin belajar kebudayaan sunda dan perjalanan hidup manusia? Anda bisa berkunjung ke Museum Bale Indung Rahayu yang terletak di Jalan RE Martadinata No. 10, Purwakarta, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta Purwakarta memiliki destinasi wisata budaya yang edukatif dan menarik untuk dikunjungi baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Ingin belajar kebudayaan sunda dan perjalanan hidup manusia? Anda bisa berkunjung ke Museum Bale Indung Rahayu yang terletak di Jalan RE Martadinata No. 10, Purwakarta, Jawa Barat.

Bale Indung Rahayu yang berarti Tempat Kemuliaan Ibu bertutur tentang proses kelahiran manusia dan peran seorang ibu dalam merawat anak-anaknya dengan sentuhan budaya sunda. Kehidupan dan perjalanan hidup manusia di alam sunda ditampilkan secara apik melalui seni relief, lukisan, pahat, dan bangunan.

Tak hanya kehidupan anak dalam kandungan ibu, tetapi perjalanan bagaimana anak itu tumbuh besar, permaianan yang dilakukan, pola hidup manusia, makanan, rumah hingga kematian. Filosofi dasar Sunda sebagai nilai yang memiliki ajaran tentang falsafah hidup dan lingkungan bisa Anda temukan di Museum Bale Indung Rahayu

1. Bale Kelahiran

 

Penggalan lirik lagu ‘Indung’ mengantar kita memasuki Bale Kelahiran, relung sembilan bulan kehidupan bayi di dalam rahim ibu. Dikutip dari ayo purwakarta.com, lorong panjang dibuat semakin menyempit untuk menggambarkan suasana bayi dalam rahim ibu. Semakin lama, semakin bertambah usia, semakin besar, dan semakin sempit rahim seorang ibu.

Beranjak keluar dari lorong rahim, pekik tangis seorang bayi menggema pada seisi ruang. Pekik tangis itu rupanya mencerminkan bayi yang baru lahir ke dunia. Sejumlah display istilah adat istiadat soal proses melahirkan bayi ditempel di dinding-dinding ruangan. Istilah yang tercantum di antaranya kanjut kundang, mempet baju, paraji, ngaruju-nyawa ngan kari sajuru deui, ngaruang, dan lain-lain.

 

 

Di sisi yang berbeda, sejumlah jenis dan tata cara upacara tujuh bulanan dipamerkan. Seperti persyaratan, persediaan, juga kapan waktu yang tepat untuk menggelar upacara tujuh bulanan. Misalnya saja soal syarat tujuh ekor belut yang dijadikan simbol harapan agar proses bersalin dapat berjalan dengan lancar.

2. Bale Kaulinan

Sejumlah permainan khas Sunda tempo dulu ikut dipamerkan. Permainan-permainan itu berupa congklak, oray-orayan, ngadu muncang, huhuian, dan lain-lain.

 

Di sekeliling ruang bagian atas, terhampar lukisan hutan di Tatar Sunda. Lengkap pula dengan kujang dan konsep serta filosofi hidup manusia Sunda, seperti Tri Tangtu dan konsep trias politika Sunda yang terdiri dari silih asah, silih asih, dan silih asuh.

Sementara, tepat di bagian tengah ruang, dua buah leuit, tempat orang Sunda menyimpan padi yang baru dipanen dan dipamerkan.  Tak jauh dari situ, terlihat lisung atau wadah menumbuk padi menjadi beras. Di sini, Anda akan belajar soal teknik bercocok tanam dari tahap awal hingga masa panen tiba.

3. Bale Arsitektur

Memasuki ruangan ini, hal pertama yang bisa Anda lihat adalah peta kampung sunda. Lebih masuk lagi, Anda akan menemukan rumah-rumah adat Sunda zaman dahulu seperti Bada Heuay, Jolopong, Tagog Anjing, Julang Ngapak, dan lain-lain. Tak ketinggalan juga penjelasan mengenai sistem perkampungan sunda.

Arsitektur sunda, termasuk rumah pada umumnya terdiri dari tiga susunan yakni ruang depan (tepas), ruang tengah dan ruang belakang (dapur dan goah/padaringan/tempat penyimpanan padi). Semua itu disebut juga Tri Tangtu atau tiga keniscayaan dalam hidup. Pasti dan benar adanya.

4. Bale Kabuyutan

Selanjutnya, Anda akan di ajak masuk ke dalam suasana hutan larangan di zaman dahulu. Terdapat efek-efek suara binatang seperti jangkrik, kodok hingga harimau. Bale Kabuyutan merupakan suatu tempat yang dikeramatkan masyarakat sunda.

Bale Kabuyutan terdapat di dalam hutan larangan yang tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam. Hanya orang-orang tertentu saja, seperti juru kunci. Ada banyak informasi dan sejarah menarik yang bisa kamu pelajari di setiap lukisan dan tulisan yang terpajang di dinding.

5. Bale Pawon

Bagian penting dalam kehidupan manusia adalah Bale Pawon atau dapur. Terdapat berbagai macam-macam alat-alat tradisional zaman dahulu dan juga kuliner-kuliner khas sunda.

Dijelaskan juga sejarah singkat Sate Maranggi. Buat kamu yang orang Purwakarta wajib tahu nih, supaya bisa jelasin ke orang-orang luar Sunda sejarah Sate Maranggi.

6. Bale Musik

Salah satu bale yang tidak boleh kamu lewatkan adalah Bale Musik. Bale ini menampilkan beragam musik tradisional khas Sunda. Salah satunya yang telah mendunia dan dikukuhkan oleh Unesco sebagai warisan budaya asli dari Indonesia adalah Angklung.

Menikmati museum Bale Indung Rahayu tak akan membuat kamu bosan dan capek, cukup meluangkan waktu sekitar 45-60 menit saja sudah bisa mendapatkan pengalaman menarik seputar perjalanan hidup manusia dan kebudayaan sunda.

Museum Bale Indung Rahayu buka hari Selasa - Minggu pukul 09.00 - 16.00 Wib. Anda bisa masuk secara gratis.

 

(*)