Sukses

Aksi Sulap Tangan Pembuat Permen Gulali di Tempat Wisata Populer Hong Kong

Dari gula cair, si pembuat permen gulali di Hong Kong itu bisa membentuknya jadi naga. Apakah Anda pernah mencobanya?

Liputan6.com, Jakarta - Permen adalah makanan manis yang hampir semua orang suka karena memiliki banyak rasa, terutama rasa buah, untuk diemut atau dikunyah. Selain banyak rasa, ternyata ada seni tradisional Cina yang membuat permen memiliki beragam bentuk lucu.

Melansir dari Asia One pada Jumat, 1 November 2019, seorang penjaga toko di Cheng Chau Hong Kong, Louis To sedang meremas gula cair dengan menggunakan sepasang gunting, pipa kecil dan alat logam lainnya. Ia membuat gula cair menjadi bentuk naga.

Tempatnya berjualan termasuk tempat wisata paling terkenal di Hong Kong yaitu Victoria Harbour. Wisatawan yang datang ke tokonya selalu menyebutkan 'The Candyman' dan tokonya menjadi tempat rekomendasi untuk berburu permen unik jika sedang mampir ke pulau kecil itu.

Ada berbagai bentuk permen di tokonya. Dari mulai tumbuhan, berbagai jenis bunga, hewan, hingga tokoh legendaris. Bakatnya dalam membuat bentuk ini berawal dari masa revolusi kebudayaan Cina, To sering membuat mainan sendiri. Sejak itulah, seni tradisional yang sudah berabad-abad ini mulai dikembangkan, termasuk seni dalam membuat bentuk.

"Pada masa ini anak-anak senang dengan mainan, maka dari itu saya buat replika mainan tersebut untuk diri saya sendiri. Jadi terbiasa membentuk sesuatu, termasuk permen," kata To mengenang masa kanak-kanaknya di zaman revolusi kebudayaan Cina.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tangan Sampai Melepuh

Ia pernah terpaku dengan perajin gula lokal yang datang ke lingkungannya dengan sepeda, lampu minyak, dan bongkahan batu bara. Perajin gula itu membentuk permen yang memukau dengan karya seni. "Saya tidak punya uang untuk membeli, jadi saya cuma bisa memperhatikan cara membuatnya saja," kata To.

To pindah ke Hong Kong pada 1980 ketika China mulai membuka diri setelah kematian Mao Zedong, Ketua Partai Komunis Tiongkok. Ia tak termasuk murid pintar dan memilih putus sekolah untuk melanjutnya hidupnya menjadi seorang seniman.

Pada 2000, ia memulai kariernya sebagai perajin gula. Ia membuat permen dari gula cair tanpa resep yang membimbingnya, semuanya ia lakukan dengan bereksperimen sendiri dengan memasukkan semua jenis gula. "Waktu percobaan saya kurang lebih enam bulan," kata To.

Selama percobaan ia hampir menyerah, tangannya juga sudah melepuh di semua sisi. Akhirnya, ia menemukan teknik yang tepat untuk membentuk gula cairnya. Saat ini, menguleni adonan gula pada suhu 80 derajat Celcius sudah menjadi hal biasa, bahkan bisa dengan tangan kosong. (Ossid Duha Jussas Salma)