Sukses

Kejar Pasar Indonesia, Pemerintah Korea Selatan Dalami Sertifikasi Halal

Konsep halal yang belum lumrah di Korea Selatan membuat edukasi tentang produk halal, khususnya di bidang kuliner, jadi penting.

Liputan6.com, Jakarta - Sadar bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Agro-Fisheries and Trade Corporation (aT), badan pemerintah di bawah Kementerian Pertanian, Pangan, dan Urusan Pedesaan Korea Selatan serius menangani sertifikasi halal produk mereka.

"Kami sengaja ikut pameran seperti ini (SIAL InterFOOD 2019) agar eksportir kami lebih fokus mengenal produk halal langsung dari pasar Indonesia, mempelajari pasar Indonesia, dan memperkenalkan produk yang sudah mendapat serifikasi halal MUI," kata Assistant Chief Representative Hyongsoon Choi di bilangan Kemayoran, Jakarta, Jumat, 15 November 2019.

Sebanyak 27 produk yang diboyong dari masing-masing perusahaan sudah melalui seleksi internal. aT sendiri berusaha membawa perusahaan kecil asal Korea Selatan dengan ragam produk unggulan agar bisa mengekspansi bisnis mereka ke Indonesia.

Jenisnya disesuaikan dengan minat pasar dalam negeri. "Misal, tahun ini lebih pada mi dan minuman. Tahun lalu itu stroberi dan jamur yang ramai dicari. Kami bawa dalam bentuk makanan olahan maupun fresh product," tambahnya.

Dalam pemenuhan sertifikasi halal, aT selalu berusaha mengedukasi perusahaan yang ingin merambah pasar Indonesia. "Perusahaan Korea belum terlalu banyak yang paham mengenai peraturan halal, makanya kami berusaha terus mengenalkan dan mengingatkan peraturan pemerintah Indonesia," papar Hyongsoon.

Konsep halal yang masih cukup asing awalnya jadi kendala besar bagi para perusahaan. Tapi, edukasi dan pendampingan yang diberikan membuat sekian banyak di antaranya sudah memperoleh sertifikasi halal MUI. "Akan kami tingkatkan terus," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Produk Unggulan Korea

Di samping mengatakan terus berkomitmen mendapatkan sertifikasi halal, Direktur aT Lee Byung Ho menuturkan, pada pameran SIAL InterFOOD 2019, mereka juga berupaya memperkenalkan produk unggul asal Korea.

"Ini ke empat kali kami ikut pameran SIAL InterFOOD. Di kesempatan kali ini, kami mau memperkenalkan makanan yang sehat dan aman," tuturnya di kesempatan yang sama.

Mengingat tingginya animo masyarakat Indonesia pada produk asal Korea Selatan, tak terkecuali makanan, diharapkan Lee, pameran ini akan memberi insight baru pada rentetan prpduk unggul Negeri Ginseng yang sudah bersertifikasi halal.

Menyinggung industri halal, Hyongsoon menjelaskan, pihak Korea harus menjabarkan bahan-bahan yang dipakai secara detail supaya bisa terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Karena ada beberapa herbal asal Korea yang belum familiar di sini, makanya harus kami jelaskan dengan menyertakan sejumlah dokumen. Langkah ini penting untuk memproteksi orang Indonesia itu sendiri," paparnya.Â