Sukses

Dongeng Bikin Hubungan Orangtua dan Anak Makin Erat

Ide cerita untuk mendongeng nyatanya tak hanya datang dari orangtua, tapi juga sang anak.

Liputan6.com, Jakarta - Mendongeng nyatanya tak sekadar membacakan cerita. Lebih dari itu, kegiatan mendongeng dapat membentuk imajinasi anak dan mempererat hubungan orangtua dengan buah hati tercinta.

Bagi orangtua yang ingin mendongeng untuk sang buah hati, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Satu di antaranya adalah meluangkan waktu untuk mendongeng.

"Harus benar-benar menyiapkan waktu, pilih cerita yang orangtua suka dan kira-kira sesuai dengan anak, lalu jangan terbebani sama nilai moral. Biasanya orangtua ingin menyampaikan nilai moral. Setelah itu, lakukan (mendongeng)," kata Mochamad Ariyo Faridh Zidni, pendiri komunitas Ayo Dongeng Indonesia, di kawasan Senayan, Jakarta, baru-baru ini.

Ariyo menambahkan, orangtua tidak perlu memikirkan alat bantu dan berapa waktu yang akan dihabiskan untuk mendongeng. Jika sudah menikmati, anak biasanya tak terpikir soal waktu. Lalu, bagaimana dengan ide cerita?

"Sebenarnya itu bisa diobrolin bareng, orangtua jangan terbebani dengan harus selalu yang paling tahu, idenya selalu datang dari orangtua dan itu bisa dikomunikasikan bareng-bareng. Intinya, kalau mau dongeng, sudah bebas saja," tambahnya.

Memang tak dipungkiri, sebaiknya orangtua sudah mempersiapkan lebih dulu cerita. Pun ketika belum terpikir, lebih baik dikomunikasikan dan kembalikan ke anak.

"Nanti bisa dibalikin anak punya cerita apa atau mau dengar cerita apa. Apapun bisa jadi trigger untuk mulai cerita, tema apapun atau hal sekecil apapun bisa jadi cerita," ungkap pria yang akrab disapa Aio ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ide Cerita dan Tips Hadapi Anak yang Tak Mau Dengarkan Dongeng

Ariyo menyarankan orangtua untuk banyak membaca agar mendapat ide menarik untuk cerita. Banyak membaca akan membentuk orangtua dalam hal cara bercerita karena punya kosa kata dan struktur kata lebih baik.

"Sekarang yang paling susah mendorong anak untuk gemar membaca. Jadi, kalau misalnya orangtua punya referensi cerita dari baca, tidak harus mendongeng pakai buku. Tapi, kalau punya referensi banyak cerita asalnya dari buku, nanti bisa aku baca dari buku ini, lho. Cuma sekadar menyebutkan itu saja nanti bisa mendorong anak untuk baca sendiri," kata Ariyo.

Sementara, menghadapi suasana hati anak yang dapat berubah setiap saat memang tak mudah. Maka dari itu, ada beberapa tips yang diperhatikan orangtua ketika berhadapan dengan anak yang tak mau mendengarkan dongeng.

"Kalau mau mendongeng, harus sudah siap dua-duanya. Jadi, siap itu berarti orangtuanya tidak mengurusi yang lain, anaknya juga sudah tahu ini waktunya untuk mendongeng," jelas Ariyo.

Ia juga menyebut, jika anak tidak mau mendengarkan dongeng, sebenarnya jangan dipaksakan atau jangan dibuat terlalu spesial.

"Anytime ada waktu senggang, itu bisa banget diselipin dongengnya. Tujuannya bisa diselipin kapanpun, anak tidak berasa lagi mendengarkan dongeng," tutupnya.