Sukses

Tampilan Baru Dik Doank dan Ajakan untuk Menjadi Pohon

Dik Doank yang tampak lebih berisi membuat yang melihatnya pangling.

Liputan6.com, Jakarta - Lama tak terlihat di layar kaca, Dik Doank ternyata sibuk menekuni dunia pendidikan. Ia tampil di tengah anak-anak panti asuhan dalam acara kajian Shool of RICMA yang diselenggarakan oleh RICMA (Remaja Islam Cut Meutia) di Aula Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu, 24 November 2019.

Dik Doank tampil dengan baju koko muslim berwarna hijau, peci berwarna krem, celana hitam, dan syal berwarna pelangi. Tubuhnya yang lebih berisi membuat yang melihatnya pangling.

Ia membawakan ceramah kepada anak-anak dengan materi Harapan dan Keinginan. Bukan hanya memberi materi tentang agama Islam saja, Dik Doank juga menyempilkan perjuangan dari kisah hidupnya untuk memotivasi anak-anak panti asuhan yang menjadi peserta acara saat itu.

Dengan gayanya yang santai khas seniman, pemilik nama lengkap Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denda Kusuma itu membawakan ceramah dengan pembahasan serius dan diselingi bahasa-bahasa lucu. Tak sekali dua kali peserta yang rentang usianya dari 7 hingga 12 tahun itu tertawa terbahak-bahak.

"Sekarang banyak orang yang pintar, tapi sedikit orang yang jujur," kata Dik Doank kepada peserta dengan lantang. Ia terus mengulang-ulang pesan penting kepada seluruh peserta, bahwa menjadi manusia harus melakukan tiga hal dalam hidupnya, yaitu jujur, ikhlas, dan istikamah.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pesan Menjadi Pohon

Dik Doank juga berbagi cerita tentang pengalamannya membangun sekolah alam bertema alamnya yang diberi nama Kandank Jurank Doank. Ia membangun dengan susah payah sejak masih eksis di layar kaca dengan bantuan berbagai teman-teman seniman.

Ia semakin menyadari bahwa relasi itu sangat penting. Maka itu, mantan presenter yang pernah membawakan acara siaran langsung FIFA World Cup 2002 Korea Jepang ini terus memberitahu bahwa bersilaturahmi dengan orang-orang sangatlah penting.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak anak-anak untuk menggambar pohon dalam waktu 30 detik. Setelahnya, ia mengomentari beberapa hasil gambar pohon para peserta. Ia menyebut yang menggambar pohon sangat kecil adalah orang yang kurang bersilaturahmi.

Ternyata, kesempatan itu dimanfaatkannya untuk menjelaskan filosofi tentang pohon. "Saya hanya ingin kalian tahu, 99 persen bagian dari pohon dipersembahkan untuk orang lain. Buah untuk vitamin, daun untuk oksigen dan lainnya. Supaya kalian bermanfaat seperti pohon," pesan Dik Doank kepada seluruh peserta. (Ossid Duha Jussas Salma)