Liputan6.com, Jakarta - Kulit kencang nan awet muda boleh jadi skin goals bagi sebagian orang. Demi mencapai tampilan yang diinginkan, tak sedikit dari mereka rela melakukan perawatan rutin, bahkan mencoba beberapa metode.
Khusus untuk pengencangan kulit, Dermatologi Senopati Skin Center Aryani Sudharmono mengungkap, ada beberapa titik, tak hanya di wajah, namun juga tubuh yang jadi bagian favorit melakukan perawatan jenis ini.
Advertisement
Baca Juga
"Jaw line itu masih jadi favorit banyak orang," katanya di bilangan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 26 November 2019. Kemudian, permintaan untuk membuat area garis senyum minim kerut halus tampak di permukaan kulit juga tak kalah tinggi.
Bagi kebanyakan pasien berusia 50 tahun, area sudut mata jadi satu konsenterasi. "Kemudian, perawatannya tak hanya seputar wajah, tapi juga merambah beberapa bagian tubuh," ujarnya.
Titik perawatan pengencangan kulit yang dimaksud adalah leher agar lebih slim. Lalu, tubuh, terutama bagian perut. "Beberapa orang juga ada yang melakukan perawatan di bagian lengan," sambungnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perkembangan Teknologi Perawatan Kulit
Aryani mengatakan, lambat laun, perkembangan teknologi perawatan kulit kian menjanjikan. Beberapa poin yang di-highlight adalah lama proses perawatan yang terpangkas, efek samping makin sedikit, dan seberapa lama hasil dari treatment tampak.
"Apalagi, sekatang sudah ada Thermage FLX yang merupakan kategori single treatment. Jadi, tidak perlu sering berulang, tidak ada suntikan, dan tidak ada obat," katanya.
Perawatan dengan memanfaatkan Thermage, Aryani mengatakan, cukup aman bagi sekian banyak orang, termasuk mereka yang punya kulit sensitif.
Dengan catatan, harus ada pemeriksaan lebih dulu. "Semisal kulitnya sedang bermasalah, sebaiknya jangan perawatan dengan Thermage dulu," tuturnya.
Juga, sebelum melakukan perawatan Thermage, pasien sebaiknya tak terkena snar matahari langsung secara terus-menerus. "Misal, habis liburan di tempat-tempat panas, kandungan melamin lagi sangat aktif, makanya tak disarankan," jelasnya.
Advertisement