Sukses

Mengenal Budaya dan Tradisi Dayak Pitap Lewat Event Rungkuk Meratus

Puluhan tenda menghiasi area event Rungkuk Meratus di Desa Ajung. Kegiatan juga dirangkai beberapa hiburan, baik traditional maupun modern.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa dan sangat beragam. Salah satunya ada di daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) yang mempunyai event budaya bertajuk Rungkuk Meratus.

Menjadi event nasional yang pertama kali digelar di Desa Ajung, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Balangan, Kalsel, Rungkuk Meratus berhasil mengundang antusias peserta dan masyarakat.

Acara yang diadakan beberapa waktu lalu tersebut berlangsung meriah. Bahkan pesertanya pun berasal dari luar daerah. Mereka kebanyakan adalah penggiat alam yang tertarik akan kehidupan budaya dan adat suku dayak.

Melalui Rungkuk Meratus, peserta diajak menikmati dan mengenal bagaimana adat serta budaya masyarakat adat Dayak Pitap di Desa Ajung.

Dibalut melalui sharing camp, pergelaran Rungkuk Meratus membuat peserta merasakan tinggal di Desa Ajung yang warganya merupakan asli suku Dayak Pitap. Peserta pun mulai mengikuti dan dikenalkan beberapa kegiatan tahunan dari suku dayak di bawah pegunungan meratus tersebut.

Puluhan tenda tentunya menghiasi area event Rungkuk Meratus di Desa Ajung. Selain itu, kegiatan juga dirangkai beberapa hiburan, baik traditional maupun modern.

Puncak dari acara Rungkuk Meratus yakni melihat kebudayaan masyarakat Dayak Pitap perihal manugal atau bercocok tanam. Begitulah yang disampaikan oleh Inisiator kegiatan Rungkuk meratus PT Adaro Indonesia Dwi Priyatno Jatmiko.

Lelaki yang akrab disapa Koko ini menerangkan, kata Rungkuk adalah bermakna pondok yang biasanya didirikan masyarakat Dayak Pitap saat musim bercocok tanam.

Jelasnya, ketika manugal, warga adat dayak Pitap akan tinggal di hutan hingga beberapa waktu dan mendirikan pondok-pondok sebagai peristirahatan.

Nah berawal dari kebudayaan itu, lantas, acara Rungkuk Meratus dikemas sedemikian rupa mengikuti pola adat Suku Dayak Pitap. Panitia penyelenggara juga mendirikan pondokan yang mereka sebut rungkuk sebagai konsep dari kegiatan tersebut.

"Jadi melalui kegiatan ini, kami mengajak peserta untuk menginap di ladang masyarakat. Melihat bagaimana warga setempat bercocok tanam dan melihat permaian traditional masyarakat dayak," ucap Koko.

Upacara adat persiapan Manugal juga menjadi agenda dalam event Rungkuk Meratus. Peserta diajak melihat bagaimana persiapan manugal yang dilakoni oleh masyarakat setempat.

Selain itu diajak pula berwisata mandi di sungai Desa Ajung dan jalan-jalan pendakian ke Gunung Hauk, satu pegunungan tertinggi di Balangan yang ada di Desa tersebut.

Banyaknya peminat pada acara Rungkuk Meratus membuat Koko tak menyangka akan ramainya acara. Apalagi, saat sharing camp dan haukustic yang digelar pada Sabtu (2/10/2019) malam.

Tak hanya peserta, pengunjung pun menikmati kegiatan tersebut. Terlebih pada acara Sharing Camp, panitia menghadirkan dua narasumber yang sudah cukup terkenal di kalangan penikmat alam, yakni host dari program televisi nasional, Jessica Katharina, serta Erick Kelana.

Karena baru diadakan pertama kali, Koko pun berencana kegiatan serupa akan terus berlanjut dan digelar lebih meriah. Selain itu terangnya, Rungkuk Meratus memiliki target agar bukan hanya sekadar event pengenalan budaya, melainkan juga memberikan dampak positif untuk masyarakat. Khususnya pada bidang ekonomi.

"Ke depan, kami akan membuat kegiatan ini menjadi lebih berkualitas dan tentunya lebih baik lagi. Selain itu peserta diharapkan akan lebih banyak dan mengenal kebudayaan serta tradisi masyarakat dayak," tuturnya.

Di puncak kegiatan sekaligus penutupan Rungkuk Meratus, beberapa tamu undangan terlihat hadir, termasuk Section Head wilayah II CSR PT Adaro Indonesia, Heriansyah, pihak kepolisian, Dewan Adat Dayak Pitap dan Camat Tebing Tinggi.