Sukses

Keistimewaan Taman Nasional Lorentz Papua yang Jadi Doodle Google Hari Ini

Taman Nasional Lorentz Papua dianggap sebagai benteng terakhir bagi kelanjutan masa depan dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Google merayakan hari jadi Taman Nasional Lorentz lewat doodle-nya pada Rabu (4/12/2019). Kawasan dilindungi yang diresmikan sebagai taman nasional oleh pemerintah pada 1997 itu terletak di tengah-selatan Papua.

Taman nasional seluas 24.864 kilometer persegi itu dinobatkan menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1999. Keistimewaannya terletak pada ekosistem di dalamnya yang beragam. Membentang dari puncak gunung salju hingga membujur ke pesisir pantai, Anda bisa menemukan rawa, hutan, hingga padang rumput.

Dilansir dari laman Google Doodle, terdapat beberapa jenis hewan langka mendiami taman nasional ini, termasuk burung beo Pesquet. Burung langka itu memiliki kepala yang berwarna hitam polos sampai dada, dengan perut dan sayap yang berwarna merah untuk jantan dan pada betina tidak terdapat bintik merah di belakang matanya.

Nama Lorentz diambil dari pengelana Belanda bernama Hendrikrus Albertus Lorentz yang berkunjung ke wilayah tersebut pada 1909. Selama di Papua, ia tiga kali menggelar ekspedisi, yaitu pada 1903, 1907, 1909-1910.

Selain taman nasional, nama Lorentz juga disematkan kepada nama sungai atau yang juga dikenal dengan julukan Sungai Undir.

Papua selalu mengejutkan masyarakat dengan kekayaan alam yang tersembunyi di hutannya. Taman Nasional Lorentz merupakan keterwakilan gradasi ekosistem dengan puncak tertinggi Cartenz dan salju abadinya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Benteng Terakhir

Dilansir dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rabu (4/12/2019) pada sisi utara Taman Nasional Lorentz ini terbentang jajaran pegunungan tinggi di Pulau Papua yang menjadi kawasan unik dan langka di dunia.

Letak dan keunikan bentangan alam inilah yang menjadikan Taman Nasional Lorentz sebagai kawasan konservasi dengan ekosistem terlengkap di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Selain itu, taman ini dikenal pula sebagai benteng terakhir yang memiliki hutan belantara.

Menurut Soedarmo, Pejabat Gubernur Papua, dilansir dari laman Pemerintahan Papua (papua.go.id), di wilayah Taman Nasional Lorentz ini terdapat persediaan mineral dan operasi pertambangan berskala besar. Hal ini merupakan sebuah properti atau aset yang harus dijaga, dilindungi, serta diatur pola pemanfaatannya secara arif dan bijaksana. (Tri Ayu Lutfiani)