Sukses

Daur Ulang Sampah dengan Memilah Kemasan Karton Bekas Minum

Pengelolaan sampah jadi langkah nyata Tetra Pak dalam mengedukasi pengelolaan kemasan karton bekas minum.

Liputan6.com, Jakarta - Mengatasi permasalahan sampah dengan cara daur ulang mulai banyak diterapkan di Indonesia. Hal itu juga dilakukan Tetra Pak Indonesia melalui kegiatan “Tetra Pak InspirACTion: One Act, One Pack For Our Earth and Society”, pada 10 Desember 2019.

Mereka berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, Pemerintah Kota Jakarta Timur, Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK),. Lalu ada beberapa pemain industri makanan minuman seperti: PT. Sinar Sosro, PT. Ultra Jaya, dan PT. Indolakto.

Mereka secara resmi mengumumkan keberhasilan program Tetra Pak InspirACTion yang berhasil mengumpulkan 1 juta kemasan karton bekas minum (used beverage carton/UBC) yang setara dengan 8 ton di sepuluh Sekolah Dasar (SD) dan sepuluh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jakarta.

Kemasan karton bekas minum yang telah terkumpul tersebut, kemudian dimanfaatkan menjadi bahan bangunan di dua perpustakaan baca di Sekolah Kami Bintara Jaya dan Sekolah Alam Matoa Depok, 30 bangku taman, dan 5 shelter di kawasan Banjir Kanal Timur, DKI Jakarta.

Michael Wu, Managing Director Tetra Pak Malaysia, Singapore, Philippines, and Indonesia, menjelaskan bahwa kemasan karton menawarkan beragam manfaat dalam praktik ekonomi melingkar bagi masyarakat.

Karakteristiknya diperoleh dari sumber daya alam terbarukan dan dikelola secara bertanggung jawab sampai pengumpulan terpilah paska konsumsinya untuk kemudian didaur ulang menjadi bahan baku kertas, papan partisi, dan atap gelombang. Ini merupakan bukti nyata bahwa kemasan ini dapat bermanfaat bagi keberlangsungan ekonomi, sosial, dan lingkungan di Indonesia.

"Kami senang dapat berkontribusi lebih terhadap masyarakat Indonesia dengan memberikan fasilitas umum berupa kursi taman dan shelter yang dibuat dari bahan baku hasil daur ulang kemasan karton bekas minuman," terang Michael Wu.

Membuka kegiatan secara resmi, Rosa Vivien Ratnawati, SH, MSD, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3, KLHK RI menyebutkan sangat mengapresiasi langkah nyata Tetra Pak dalam meningkatkan infrastruktur pengumpulan dan edukasi pengelolaan kemasan karton bekas minum.

Mereka melibatkan para pemegang merk (brand owner) produsen manufaktur makanan dan minuman pada beberapa sekolah di Jakarta. Langkah ini mereka nilai sebagai langkah nyata penerapan Peraturan Menteri LHK tentang peta jalan pengurangan sampah oleh produsen sebagai perwujudan tanggung jawab produsen dalam pengelolaan sampah barang dan kemasan yang berasal dari produk yang mereka hasilkan.

Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden No. 97/2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk terus dilakukan mengingat kemasan karton bekas minum masih memiliki nilai ekonomi bagi ekosistem daur ulang di Indonesia karena sifatnya yang memiliki nilai tambah sehingga mendukung pengembangan ekonomi sirkular di Indonesia.

 

Pemberian 30 bangku taman dan 5 shelter di kawasan Banjir Kanal Timur DKI Jakarta oleh Tetra Pak Indonesia memberikan peluang bagi konsumen untuk secara langsung mempelajari dan merasakan manfaat dari produk yang merupakan hasil pengumpulan dan daur ulang dari kemasan karton bekas minum melalui kegiatan Tetra Pak InspirACTion.

"Kami harapkan kesadaran dan kepeduliaan warga sekitar juga akan bertumbuh usai secara langsung menyaksikan manfaat dari pengelolaan kemasan karton bekas minum oleh Tetra Pak Indonesia bersama Sinar Sosro, Ultra Jaya dan Indolakto," tutur M. Anwar, S.Si M.AP, Walikota Jakarta Timur yang juga turut memberikan sambutan pada peresmian kegiatan Tetra Pak InspirACTion.

Pengumpulan delapan ton kemasan karton bekas minum di kegiatan Tetra Pak InspirACTion berhasil dilakukan oleh Tetra Pak Indonesia bersama pelanggannya dan mitra pengumpul melalui serangkaian aktivitas seperti: Pengumpulan tugas/pekerjaan rumah (PR) mengenai gerakan Lipat, Letak, dan Lepas (3L) untuk mengelola kemasan karton bekas minuman Tetra Pak di masing-masing sekolah.

Pemilihan pahlawan antar siswa di dalam sekolah untuk mengumpulkan kemasan karton bekas minum terbanyak dan tercepat sampai 200 buah UBC (Used Beverage Cartons). Siswa pemenang akan mendapatkan tas sekolah Tetra Pak InspirACTion. Tantangan dan kompetisi antar sekolah untuk membandingkan total berat pengumpulan kemasan karton bekas minum selama acara berlangsung.

Sekolah pemenang akan memperoleh 1 set hadiah sofa yang terbuat dari bahan daur ulang Poly Al. Terakhir berupa permainan interaktif dan permainan ketangkasan untuk para siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) seperti: Velcrow dan Wireloop Games.

Program keberlanjutan perusahaan dalam komitmen daur ulang telah menjadi bagian dari operasi bisnis mereka sejak 2005. Bersama BBPK pada waktu itu Tetra Pak telah menjalin kerjasama, dan kemudian berlanjut sampai dengan lima mitra pengumpul pada saat ini di tujuh provinsi dan dua mitra pendaur. Dua tahun lalu, mereka juga telah mendirikan perpustakaan berbahan dasar daur ulang di Cirebon.

"Hari ini Tetra Pak InspirACTion kami selenggarakan untuk menjawab kebutuhan edukasi konsumen, kolaborasi bersama pelaku industri makanan minuman dan pembangunan infrastruktur pengumpulan mulai dari calon pemimpin bangsa agar mereka bisa menjadi agen perubahan dan terlibat secara aktif dalam ekosistem daur ulang," tutur Reza Andreanto selaku Head of Environment Tetra Pak Indonesia.

 

Menurut Reza, kegiatan ini merupakan manifestasi dan komitmen dari Tetra Pak Indonesia, pemerintah, dan brand owner yaitu pemain industri makanan minuman lainnya seperti Sinar Sosro, Ultra Jaya, Indolakto untuk meningkatkan kesadaran konsumen tentang pemilahan kemasan karton bekas minum sejak dari sumber.

Lebih lanjut untuk menjamin keberlanjutan kayu dan hutan, Tetra Pak Indonesia telah memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab seperti yang telah dibuktikan dengan sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC®) pada setiap label kemasan.

Organisasi non-profil global tersebut mempromosikan pengelolaan hutan lestari secara bertanggng jawab melalui sertifikasi global. Selain itu, kemasan karton bekas minuman Tetra Pak juga telah didaur ulang sebagaimana yang bisa dilihat dari hasil produk daur ulang seperti atap gelombang dan papan partisi yang berkualitas dari bahan PolyAl (Polymer dan Aluminum) untuk kemudian dimanfaatkan dalam pembuatan perpustakaan di kedua sekolah Bekasi dan Depok sebagai dinding dan atap.

Produk lainnya yang dapat dimanfaatkan dari hasil daur ulang kemasan karton bekas minum adalah kertas daur ulang sebagai karya kreatif lain yang berwawasan lingkungan.

Pada 2018 lalu, perusahaan telah berhasil mendaur ulang lebih dari 10,338 ton kemasan karton bekas minum. Pada tahun ini, Tetra Pak Indonesia berhasil berhasil menggandeng mitra pengumpul baru untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, yaitu Bank Sampah Bina Usaha Mandiri,.

Dengan begitu, total ada 5 mitra pengumpul yang bertanggung jawab untuk wilayah Bali & Lombok (EcoBali Recycling), Jawa Timur & Madura (YAPSI), Jawa Barat (Waste4Change) dan Jabodetabek (Armada Kemasan Nusantara). Dengan demikian tingkat daur ulang ditargetkan naik mencapai 30 persen pada 2020.