Liputan6.com, Jakarta - Meski susu diklaim baik untuk kesehatan, tapi tak semua orang bisa mengonsumsinya. Bila dipaksakan, seseorang bisa kehilangan nyawa. Seperti halnya kasus kematian yang menimpa seorang mahasiswa Hocking College, Ohio, Amerika Serikat, Logan Lewis.
Ia ditemukan tewas di kamarnya sambil memegang suntikan. Ternyata, ia memiliki alergi berat terhadap susu dan produk turunannya sehingga memerlukan obat penawar.
Alergi susu yang diidap Lewis diketahui sejak masih bayi. Di hari nahas itu, Lewis sempat pergi ke kampusnya tempat ia mengonsumsi produk susu. Tak lama, ia mulai merasa mual. Lewis pun izin pulang lebih awal.Â
Advertisement
Baca Juga
Teman-temannya mengira ia hanya alergi laktosa biasa, namun ternyata Lewis menderita alergi yang fatal. Lewis sempat tak sadarkan diri dengan suntikan di tangannya. Ia diketahui belum memasukkan penawar ke tubuhnya.
Tubuh Lewis ditemukan oleh salah seorang temannya dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Ohio Health O'Bleness. Karena terlambat mendapatkan pertolongan, nyawanya tak terselamatkan. Sebelum ditemukan tewas, Lewis sempat menghubungi keluarganya dan mengatakan kondisinya kurang sehat.
Dilansir dari People, Senin, 16 Desember 2019, ibunda Lewis, Jamie Baker mengatakan di akun Facebook pribadinya, "Ia (Lewis) adalah anak saya yang baik, ia juga tampan, dan menakjubkan..."
Lewis juga digambarkan sebagai anak yang suka menolong dan aktif dalam berbagai kegiatan seperti sepak bola. Ia lelaki yang menggemaskan dengan hobinya menyukai binatang seperti kucing.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pesan Untuk Tidak Menyepelekan Alergi
Dengan tragedi yang menimpa anaknya, Jamie menekankan agar setiap orang untuk tidak menyepelekan setiap alergi. Hal tersebut nyatanya bisa berdampak fatal dan merenggut nyawa.
Jamie juga mengajak para penderita alergi untuk terbuka terhadap keterbatasan mereka mengkonsumsi atau melakukan sesuatu, Jamie menekankan untuk jangan malu pada penyakit alergi yang mereka punya. Ia juga menyarankan untuk membawa ID atau EpiPen (obat penawar untuk alergi) demi keselamatan mereka jika terjadi sesuatu.
Memberitahu orang lain juga dimaksudkan agar orang-orang di sekeliling mereka bisa mengerti dan menjauhkan penderita alergi dengan hal-hal yang berbahaya baginya serta hal-hal yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi pada anaknya. "Kami ingin mencegah kematian akibat alergi, berikan para penderita alergi dorongan untuk terbuka dengan alerginya," ungkap Jamie. (Adhita Diansyavira)
Advertisement